Senin 09 Mar 2020 02:10 WIB

Koperasi Masjid di Malaysia Diminta Banyak Jual Produk Halal

Mayoritas koperasi masjid di Selangor sudah beroparasi sebagai pusat bisnis ritel.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi koperasi masjid. Foto: Pengunjung melihat buku yang dijual di Koperasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi koperasi masjid. Foto: Pengunjung melihat buku yang dijual di Koperasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID,SHAH ALAM -- Angkatan Koperasi Kebangsaan Malaysia Berhad (Angkasa) meminta lebih banyak koperasi Islam berbasis masjid untuk menyelami bisnis penjualan kebutuhan pokok masyarakat. Presiden Angkasa, Datuk Abdul Fattah Abdullah, mengatakan barang-barang terutama produk makanan halal selalu diminati oleh penduduk setempat.

Namun jika ada permintaan tinggi, pasokan stok cenderung terbatas dan itu akan menjadi masalah bagi pelanggan yang ingin membeli produk halal yang dijamin itu. "Kami tahu produk halal terbatas, sehingga dalam hal ini kami mendorong koperasi masjid untuk bekerja sama dan secara aktif terlibat dalam penjualan barang-barang penting kepada masyarakat," kata Abdullah kepada wartawan setelah meresmikan pembukaan Al-Azhariah Mart di Shah Alam, Sabtu (7/3).

Acara juga turut dihadiri oleh Ketua Koperasi Al-Azhariah Mart, Dr Abdul Ghani Mohd Hashim. Dia mengatakan, di Selangor ada 60 koperasi masjid. Sebagian besar sudah beroparasi sebagai pusat bisnis ritel. "Secara bertahap koperasi ini akan ditingkatkan setelah mencapai penjualan hingga 1 juta Ringgit. Itu adalah tujuan kami," katanya.

Sementara itu, Abdul Fattah menambahkan Angkasa menargetkan 3.000 koperasi secara nasional untuk terlibat dalam program Basics Goods 100 (BA100). Program itu sejalan dengan aspirasi pemerintah untuk membantu rumah tangga berpendapatan rendah (B40) di Malaysia.

Dia mengatakan, langkah itu adalah bagian dari upaya Angkasa untuk mengurangi meningkatnya biaya hidup sambil memastikan bahwa biaya barang-barang pokok tetap terkendali. Sejauh ini, kata dia, 1.000 koperasi telah terdaftar di bawah program BA100. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement