Rabu 11 Mar 2020 16:27 WIB

Hizbullah Respons Penutupan Sementara Umrah

Pemerintah Saudi bisa meminta jaminan pada travel bahwa jamaahnya aman.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Jamaah umrah memotret merpati di depan kompleks  Masjidil Haram pascapenghentian umrah oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Makkah. (Amr Nabil/AP Photo)
Foto: Amr Nabil/AP Photo
Jamaah umrah memotret merpati di depan kompleks Masjidil Haram pascapenghentian umrah oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Makkah. (Amr Nabil/AP Photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Jamaah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam se-dunia mengeluarkan pernyataan sikap dalam menanggapi keputusan Pemerintah Arab Saudi. Pernyataan itu dikeluarkan atas keputusan menangguhkan sementara perjalanan umrah dengan alasan mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, menyampaikakan, pihaknya menghargai usaha pemerintah Arab Saudi dalam mencegah penyebaran virus corona. Akan tetapi, hal itu perlu disempurnakan dengan kerja sama dan bantuan negara-negara lain khususnya negara Islam dalam upaya pencegahan tersebut.

"Kami menghargai keputusan penundaan tersebut, namun diharapkan agar perjalanan umrah bisa dibuka kembali secepatnya sebagai upaya melanjutkan tugas suci sebagai Khadimul Haramain Syarifain," kata Imaam Yakhsyallah kepada wartawan, Rabu (11/3).

Imaam Yakhsyallah mengatakan, untuk menghindari penyebaran virus corona khususnya di kalangan jamaah umrah maka dia menyarankan agar pemerintah Saudi melakukan tindakan preventif dengan cara meminta jaminan kepada biro perjalanan (travel) bahwa jamaah yang dibawanya dinyatakan aman dari virus corona oleh dokter (otoritas kesehatan). 

"Untuk maksud ini perlu diminta pengawasan yang ketat dari pemerintah masing-masing negara bahwa travel biro yang melanggar harus diberi sanksi terberat. Hal ini penting karena terkait keselamatan orang se-dunia," katanya.

Pemerintah Saudi juga harus melakukan upaya maksimal di Makkah dan Madinah dengan pemeriksaan dan tindakan medis apabila masih ada jamaah yang terindikasi terjangkit virus corona.

"Kami berharap agar penyelenggaraan haji pada Dzulhijjah 1441 H dan seterusnya tidak terkendala dengan adanya virus corona serta hambatan lainnya," ujarnya.

Imaam Yakhsyallah menyerukan seluruh jamaah Muslim dapat mendoakan semoga pelaksanaan haji dan umrah tetap dapat terselenggara sesuai dengan tuntunan syariat sehingga dapat tercapai tujuan utama yaitu mewujudkan persatuan dan kesatuan ummat Islam yang rahmatan lil alamin sesuai dengan contoh Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyatakan, terima kasih kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebagai pelayan dua kota suci (Khadimul Haramain Syarifain) yang selama ini telah berhasil melayani para tamu Allah dengan baik. Prestasi ini, kata dia, hendaknya dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan penyediaan pelayanan yang semakin baik didasari akhlaq yang ruhama (mengedepankan kasih sayang dan meniadakan ancaman) terhadap para tetamu Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement