Kamis 12 Mar 2020 12:35 WIB

Dampak Corona, Permintaan Wisata Travel Ini Anjlok 90 Persen

Banyak orang takut berwisata karena wabah virus corona.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Dampak Corona, Permintaan Wisata Travel Ini Anjlok 90 Persen. Wisatawan Indonesia menyambangi Grand Bazaar di Istanbul, Turki.
Foto: Republika/Arif Supriyono
Dampak Corona, Permintaan Wisata Travel Ini Anjlok 90 Persen. Wisatawan Indonesia menyambangi Grand Bazaar di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan wabah virus corona berdampak secara signifikan terhadap biro-biro perjalanan wisata dan umrah. Direktur Utama Adinda Azzahra Tour and Travel Priyadi Abadi mengatakan, permintaan perjalanan wisata ke luar negeri merosot tajam sampai 90 persen.

"Orang jadi takut berwisata atau umrah. Kalau umrah memang sudah jelas ya karena ditutup Saudi. Sementara, untuk perjalanan wisata, orang benar-benar menghindari dulu untuk bepergian. Kami drop sampai 90 persen," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (12/3).

Baca Juga

Priyadi menjelaskan, saat ini tersisa hanya beberapa perjalanan wisata, seperti ke Turki, Maroko, Spanyol, dan Portugal. "Itu pun jumlahnya sudah sedikit sekali. Destinasi lainnya sudah disetop karena kekhawatiran tentang virus corona ini," ujarnya.

Menurut Priyadi, hampir semua destinasi terdampak wabah virus corona. "Kita lihat destinasi mana yang tidak terimbas dengan virus corona, hampir semua destinasi. Apalagi, ada yang informasi terbaru seperti di al-Aqsha itu sudah ditutup perbatasannya," katanya.

Perjalanan ibadah umrah juga terimbas setelah Saudi menutup akses untuk sementara akibat wabah corona. Dampaknya di dalam negeri, Kementerian Agama (Kemenag) menutup sementara layanan pendaftaran umrah dalam aplikasi Siskopatuh. Penutupan dimulai pada Kamis (12/3) ini.

Kebijakan tersebut diambil karena belum ada kepastian kapan dicabutnya kebijakan penangguhan sementara akses masuk ke Arab Saudi. Aplikasi Siskopatuh akan dibuka kembali setelah mendapatkan kejelasan tentang pencabutan penghentian sementara ibadah umrah dari Pemerintah Arab Saudi.

Priyadi mengungkapkan, sejauh ini tidak ada calon jamaah umrah yang meminta pembatalan dan refund (pengembalian dana). Sebagian besar calon jamaah meminta penjadwalan ulang keberangkatan umrah.

Begitu pula mereka yang hendak melakukan perjalanan wisata ke beberapa negara. "Bisa dipastikan hampir 100 persen meminta jadwal ulang, bukan refund. Termasuk juga untuk tur ke Eropa, Turki, Jepang, dan Korea," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement