Kamis 02 Apr 2020 15:31 WIB

Inggris akan Tingkatkan Pengujian Covid-19

PM Inggris menyebut peningkatan pengujian menjadi kunci melawan pandemi Covid-19.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pengujian tes corona, ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengujian tes corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berkomitmen akan meningkatkan pengujian virus corona jenis baru atau Covid-19. Menurutnya, peningkatan tes merupakan kunci untuk melawan pandemi Covid-19.

Pernyataan Johnson tersebut muncul setelah pemerintahannya menghadapi kritik karena melakukan pengujian virus corona lebih sedikit, ketimbang beberapa negara Eropa lainnya. Selain itu, pemerintah Inggris juga menghadapi kritik luas karena mereka tidak melakukan tes Covid-19 kepada tenaga medis yang berada di garis depan.

Baca Juga

"Kami juga meningkatkan pengujian secara besar-besaran. Seperti yang telah saya katakan, ini adalah jalan keluar: ini adalah bagaimana kita akan membuka kunci teka-teki virus corona, ini adalah bagaimana kita akan mengalahkannya pada akhirnya," kata Johnson dalam pesan video dari Downing Street.

Pada Rabu (1/4), sebanyak 152.979 orang di Inggris telah diuji. Dari jumlah tersebut 29.474 dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Sementara itu, Jerman telah menguji sekitar 500 ribu orang per minggu. Saat ini, Inggris hanya memiliki kapasitas uji sekitar 12.750 dalam sehari. Pemerintah memastikan, kapasitas uji akan dinaikkan dua kali lipat pada pertengahan April.

"Yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan secara besar-besaran untuk semua orang, terutama untuk staf NHS (Layanan Kesehatan Nasional) kami," kata Johnson.

Para menteri menyatakan, kapasitas uji terhadap virus corona terhambat oleh kekurangan bahan kimia. Sementara industri mengatakan, reagen yang diperlukan dalam pengujian tersebut sedang diproduksi dan dikirim ke NHS. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement