Ahad 05 Apr 2020 12:56 WIB
Kisah Dari Hawai

Coronaloha: Kisah Hidup Di Hawai Di Tengah Pandemi Corona

Kisah tinggal Hawai di tengah pandemi Corona

Pantai Wakiki di Hawaii yang berubah jadi kota mati selama pandemi Corona
Foto: Tejo Purnomo
Pantai Wakiki di Hawaii yang berubah jadi kota mati selama pandemi Corona

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Tejo Purnomo, WNI Ekspatriat Tinggal Di Hawaii, Amerika Serikat.

Ketika Bill Gates dedengkot Microsoft meramalkan akan datang wabah virus yang sanggup meluluh lantakkan manusia di bumi, jauh di Hawaii seorang penjual bir di pantai Waikiki telah meramalkannya dengan memasang logo 'Selamat Datang Corona' di dinding tokonya: Coronaloha!!

Tulisan dipampang mencolok dengan menyertakan simbol jempol dan kelingking atau  simbol Shaka yang berarti salam persaudaraan. Barangkali ide ini didapatkannya dari Sales bir ternama dari Mexico itu.

Ketika virus Corona telah mengguncang dunia, kala itu Hawaii yang letaknya di tengah Samudera Pasifik masih tenang-tenang saja. Baru menadi soal ketika kasus pertama muncul di awal bulan Maret lalu. Kala itu ada seorang warga yang baru kembali dari tour kapal pesiar California - Mexico yang mengeluhkan sesak nafas dan demam tinggi, suasana barulah repot.

Dan sejak itulah pemerintah negara bagian Amerika Serikat di Hawaii, melakui sang Gubernur bertindak. Namun dia saat itu pun hanya mengumumkan bahwa pasien positif Corona tersebut bukan diakibatkan karena penularan corona komunitas penduduk Hawai. Apalagi  kemudian si pasien juga tidak menunjukkan gejala akut dan diisolasi di rumahnya.

Kesan Hawaii yang semua yang tampak baik-baik saja dan tak terpapar pandemi corona ternyata berbeda.Kenyataannya tak sesederhana seperti yang dianggap selama ini. Apalagi, selang beberapa hari pada 9 Maret 2020 seorang wanita pemandu wisata di Kualoa Ranch juga mengeluhkan terserang sesak nafas dan demam tinggi.

Dokter yang kemudian memeriksanya menemukan fakta bahwa wanita pemandu wsiata ini terinfeksi virus Corona. Anehnya, padahal ia tak pernah bepergian keluar dari Hawaii. Maka kemungkinan besar ia tertular dari turis-turis yang datang ke Kualoa Ranch yang jumlahnya bisa mencapai seribu orang tiap harinya. Dan ini menjadi pertanda sahih bila awal penularan coronoa komunitas penduduk Hawai sudah terjadi.

Maka ungkapan penjual bir di pinggir Selamat datang virus Corona pantai Wakiki dengan menyebut, Coronaloha!, tepat adanya. Dan kenyataan penyebaran virus -virus itu diyakini oleh para pakari kesehatan di Hawaii telah menyebar jauh-jauh hari sebelum pemerintah secara resmi mengumumkan kasus pertamanya.

  •    Keterangan Foto: Suasana Hawai yang biasanya ramai turis, kini sepi dan kosong.

                  *****

Semua orang tahu Hawaii itu layaknya Bali di Indonesua. Sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup dari jasa pariwisata. Menyadrari hal ini tentu Sang Gubernur Hawai tak akan gegabah memutuskan kebijakan publik yang ekstrim untuk melockdown wilayahnya. Alhasil adanya sikap ini, jauh-jauh hari Gubernur pun telah mendapat protes dari masyarakat, terutama para pekerja di bidang kesehatan.

Uniknya,  meski Gubernur Hawaii banjir protes oleh warganya, tetap  saja keputusan untuk me-lockdown Hawaii tak kunjung datang. Apalagi saat itu juga ada pernyataan Presiden AS, Donald Trum, yang terlihat berusaha menenangkan suasana keresahan batin rakyat Amerika. Kala itu lwat pidatonya dia mengeluarkn stetmen soal  “Virus dari China”  yang katanya akan mereda di bulan April, yakni ketika musim semi datang.

Bayangkan saja akibat pandemi Corona bagi Hawaai. Secara ekonomi pemasukan mereka akan hilang. Ini mengingat Kepulauan Hawaii yang berpenduduk 1,4 juta jiwa itu dalam situasi normal setidaknya dikunjungi hampir 10 juta turis setiap tahunnya. Setidaknya akan  mendatangkan devisa 17 milyar dollar atau setara 279 trilyun rupiah. Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 150.000-an ribu orang. Mereka menjual jasa melalui penyediaan hotel dan restaurant, bandar udara yang melayani kedatangan 50.000 tamu tiap harinya. Ini belum termasuk mereka yang bekerja di Biro Travel, Maskapai penerbangan, pemandu wisata, juga kapal-kapal Cargo yang mensuplai segala kebutuhan masyarakat Hawaii.

Maka, tak beda dengan yang terjadi di seluruh dunia, perdebatan publik yang mewakili sektor ekonomi dan kesehatan masyarakat terkait virus Corona juga terjadi denga seru di Hawaii. Dan sama dengan negara-negara lainnya, Hawaii pun sebetulnya tidak siap dengan pandemi yang menyerang tiba-tiba ini yang sudah diprediksikan Bill Gates) itu. Kenyatannya entah itu negara maju atau negara dunia ketiga, semua terkena pandemi virus asal Wuhan, China. Jadi sama-sama tidak siap menghadapi pandemik Corona karena mereka memang tidak pernah mempersiapkan sistem kesehatan masyarakat dalam menghadapinya.

Dan betul saja, setelah kasus pertama pengidap Corona di Hawaii menanjak dengan cepat. Sampai dengan di Minggu ketiga sudah 60 orang terkena. Ini  bersamaan wakti dengan kolapnya New York yang juga kewalahan menangani pandemik Corona. Mengatasi meluasnya ancaman virus ini, akhirnya Gubernur Hawaii pada tanggal 21 Maret mengeluarkan maklumat agar semua turis menunda niatnya untuk berkunjung ke Hawaii hingga 30 April. Dan apabila ngeyel akan dikarantina 14 hari di kamar hotel dengan biaya sendiri.

              

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement