Ahad 05 Apr 2020 16:03 WIB
bisnis

Bank Islam Malaysia Sumbang 1,6 juta Ringgit Tangani Corona

Program penggalangan dana ini diprakarsai oleh Menteri Urusan Agama.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga mengenakan masker di rumah mereka di Kampung Baru, sebuah desa tradisional Melayu di pusat kota Kuala Lumpur, Selasa (31/3). Pemerintah Malaysia memerintahkan pembatasan pergerakan terhadap masyarakat hingga 15 April, untuk menghindari penyebaran virus Corona
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Warga mengenakan masker di rumah mereka di Kampung Baru, sebuah desa tradisional Melayu di pusat kota Kuala Lumpur, Selasa (31/3). Pemerintah Malaysia memerintahkan pembatasan pergerakan terhadap masyarakat hingga 15 April, untuk menghindari penyebaran virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- BIMB Holdings (BHB) dan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Bank Islam Malaysia, berjanji untuk berkontribusi 1, 6 juta ringgit. Uang itu digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan kemanusiaan dan medis terkait memerangi pandemi Covid-19.

BHB disebut menyumbang 1 juta ringgit untuk #MusaadahCOVID-19Fund. Program penggalangan dana ini diprakarsai oleh Menteri Urusan Agama. Tujuannya, untuk memberikan bantuan kepada Muslim dan non-Muslim di garis depan yang kehidupannya berubah sejak munculnya wabah ini.

Sementara itu, Bank Islam melalui unit tanggung jawab perusahaannya, AMAL, telah mengalokasikan 600.000 ringgit untuk wirausahawan mikro yang usahanya sangat terpengaruh oleh pandemi ini. Biaya ini juga digunakan untuk Program Dukungan Bantuan Langsung.

Dikutip di Bernama, Program Dukungan Bantuan Langsung ini akan memasok makanan dan kebutuhan ke universitas, panti asuhan, rumah orang tua dan rumah orang cacat. Selain itu mambantu pasokan medis ke rumah sakit dan klinik kesehatan kabupaten.

Bank Islam juga disebut akan menggunakan dana tersebut untuk membeli kebutuhan penting untuk rumah sakit nasional.

Kepala Eksekutif BIMB Holdings dan Bank Islam, Mohd Muazzam Mohamed mengatakan, pandemi Covid-19 telah sangat merugikan kesejahteraan masyarakat dan kegiatan ekonomi di seluruh dunia. Terlebih pada petugas medis dan pengusaha mikro.

"Janji 1,6 juta ringgit adalah bagian dari upaya kami untuk membantu masyarakat rentan dan kurang mampu yang telah terkena dampak signifikan pandemi ini. Dengan semua inisiatif yang ada, kami berharap dapat mengurangi dampak pandemi bagi semua orang," ujarnya dikutip di Bernama, Ahar (5/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement