Kamis 09 Apr 2020 04:35 WIB

Selandia Baru Serahkan Bantuan Rp 1,5 M ke Eijkman

Selandia mempunyai komitmen mendukung Indonesia dalam menghadapi dampak wabah Corona.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Selandia Baru memberikan bantuan senilai NZD 150 ribu atau setara dengan Rp 1,5 miliar kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk penanggulangan wabah covid-19. Bantuan ini diberikan Pemerintah Selandia Baru agar Indonesia dapat meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kuantitasnya dalam melakukan tes covid-19.

“Kontribusi kami akan membantu Lembaga Eijkman terus memproduksi dan mendistribusikan 100 ribu VTM dan menyediakan persediaan untuk analisis Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akurat dan terpercaya dalam mendeteksi kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Jonathan Austin dalam siaran resmi yang diterima, Rabu (8/4).

Menurut dia, Selandia Baru memiliki sejarah panjang dalam membantu Indonesia terutama di masa krisis. “Kami tetap mempunyai komitmen mendukung Indonesia bahkan dalam menghadapi dampak wabah seperti ini,” tambah dia.

Seperti diketahui, Lembaga Eijkman merupakan salah satu laboratorium rujukan tes covid-19 sejak 13 Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah sampel covid-19 yang dirujuk ke lembaga ini pun meningkat drastis.

Bahkan, dalam hitungan hari, Lembaga Eijkman telah memproduksi dan mendistribusikan 20 ribu Viral Transport Medium (VTM) ke 95 layanan kesehatan di seluruh Indonesia. VTM sendiri merupakan media penting untuk melakukan transportasi sampel lendir dari pasien yang diduga terkena covid-19 dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Sayangnya, persediaan VTM ini semakin menipis saat ini dan bahkan hampir tidak ada sehingga sulit untuk memperbanyak jumlah tes covid-19.

“Terus melakukan diagnosis yang akurat dan terpercaya untuk kasus covid-19 dengan memproduksi VTM, swab nasofaring dan orofaring (nasopharyngeal dan oropharyngeal flocked swabs) dan kit untuk ekstraksi RNA (RNA extraction kits) adalah sesuatu yang sangat serius di Indonesia,” kata Kepala Lembaga Eijkman Profesor Amin Soebandrio.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement