Jumat 10 Apr 2020 10:27 WIB

NYT: Corona Serang Kerajaan, Raja Salman Karantina Mandiri

Penyakit dalam keluarga kerajaan memberi motivasi di balik kecepatan respons pandemi.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memimpin KTT G20 dari kota Riyadh, Kamis (26/3).
Foto: Saudi Press Agency via AP
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memimpin KTT G20 dari kota Riyadh, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Lebih dari enam pekan setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus corona menyerang jantung keluarga Kerajaan Arab Saudi. Pangeran senior Saudi yang menjadi gubernur Riyadh sedang dalam perawatan intensif melawan virus corona.

Beberapa lusin anggota keluarga kerajaan lainnya juga jatuh sakit. Dokter di rumah sakit elite yang merawat anggota klan as-Saud sedang mempersiapkan sebanyak 500 tempat tidur untuk bangsawan lain dan orang-orang terdekat mereka, berdasarkan informasi internal yang dikirim oleh pejabat rumah sakit seperti dilansir the New York Times, Kamis (9/4). 

"Arahan harus siap untuk VIPs dari seluruh negara," tulis operator fasilitas elite, Rumah Sakit Spesialis King Faisal, dalam peringatan, yang dikirim secara elektronik Selasa malam ke dokter senior. Salinan diperoleh oleh the New York Times.

"Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan, tetapi waspada," kata pesan itu menyatakan, menginstruksikan bahwa "semua pasien kronis harus dipindahkan secepatnya" dan bahwa hanya "kasus mendesak utama" yang akan diterima. Setiap anggota staf yang sakit dilaporkan sekarang akan dirawat di rumah sakit yang kurang elite untuk memberikan ruang bagi para bangsawan.

 

Lebih dari enam pekan setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus corona menyerang teror ke jantung keluarga kerajaan. Sebanyak 150 bangsawan di kerajaan sekarang diyakini telah tertular virus, termasuk anggota dari cabang yang lebih rendah, menurut seseorang yang dekat dengan keluarga.

Raja Salman, 84 tahun, telah mengasingkan diri untuk keselamatannya di sebuah istana pulau dekat Kota Jeddah di Laut Merah. Sementara itu, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, putranya dan penguasa de facto yang berusia 34 tahun, telah mundur dengan banyak menterinya ke situs terpencil di pantai yang sama tempat ia telah berjanji untuk membangun kota futuristik yang dikenal sebagai Neom. 

Penyakit dalam keluarga kerajaan juga dapat memberi penerangan baru pada motivasi di balik kecepatan dan skala respons kerajaan terhadap pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement