Jumat 17 Apr 2020 19:41 WIB

Penutupan Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan Menyakitkan

Azan masih akan berlangsung lima kali sehari di Al Aqsa selama bulan Ramadhan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.
Foto: AP
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan ditutup selama bulan suci Ramadhan karena pandemi Covid 19. Wakaf Islam Yerusalem, dewan yang ditunjuk Yordania untuk mengawasi situs-situs Islam di kompleks suci tersebut mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang menyakitkan.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Kamis (16/4), dewan mengatakan langkah itu sejalan dengan fatwa hukum dan nasihat medis. "Muslim harus melakukan sholat di rumah mereka selama bulan Ramadhan, untuk menjaga keselamatan mereka," kata dewan itu dilansir di Aljazirah, Jumat (17/4).

Azan masih akan berlangsung lima kali sehari di Al Aqsa selama bulan Ramadhan, dan para ustaz dan ulama masih akan diizinkan masuk. Keputusan untuk melarang sholat di kompleks tersebut, memperpanjang larangan sejak 23 Maret lalu.

Ramadan akan dimulai pada 23 April. Biasanya bulan ini akan menarik puluhan ribu Muslim setiap hari ke masjid dan Dome of the Rock yang berdekatan untuk shalat tarawih.

Yerusalem memiliki situs-situs yang sakral bagi Yudaisme, Kristen, dan Islam, dan ketiga agama itu telah mengambil tindakan pencegahan Covid 19. Pekan lalu, orang-orang Yahudi yang merayakan Paskah di Yerusalem dan di seluruh Israel diminta untuk tinggal di rumah dan merayakannya hanya dengan keluarga dekat.

Biasanya doa besar Paskah di Tembok Barat Yerusalem, tempat paling suci orang Yahudi diizinkan untuk berdoa di kota, dihadiri hanya oleh segelintir penyembah. Di Gereja Makam Suci yang biasanya meriah dengan upacara Paskah yang diisi peziarah di tempat suci yang dihormati sebagai tempat penyaliban dan pemakaman Yesus, hanya dihadiri oleh kelompok-kelompok kecil pendeta, yang memakai masker.

Israel telah melaporkan sedikitnya 140 kematian dan hampir 12.600 kasus Covid 19. Otoritas Palestina telah mencatat dua kematian dan hampir 400 kasus di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza. Semua masjid di Gaza telah ditutup sejak 25 Maret, dan di Tepi Barat sejak 14 Maret.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement