Kamis 30 Apr 2020 21:12 WIB
Dubai

Dubai Tutup 19 Toko dan Peringkat 165 Lainnya

Dubai terus awasi pusat perbelanjaan warga

Restoran di Dubai mulai Senin ini ditutup.
Foto: Alarabiya
Restoran di Dubai mulai Senin ini ditutup.

REPUBLIKA.CO.ID,  DUBAI - Dubai telah memerintahkan 19 toko untuk tutup dan memperingatkan lebih dari 165 toko lainya.Ini karena mereka dianggap gagal mengikuti langkah pencegahan untuk memberantas penyebaran pandemi corona virus.

Seperti dilansir Saudigazette, Kamis (30/4), diberitakan bila pihak berwenang di Dubai juga mendenda dua toko lagi karena melanggar aturan.  Sementara sebanyak  505 outlet dinyatakan patuh. Pengumuman ini adalah hari kelima berturut-turut dari Dubai Economy, karena departemen memantau apakah bisnis mengikuti aturan coronavirus.

Dubai telah memberlakukan berbagai langkah yang bertujuan memperlambat penyebaran coronavirus, termasuk penutupan bar, gym, dan fasilitas lainnya. Pemerintah negara itu telah meredakan pembatasan penguncian COVID-19 coronavirus saat bulan suci Ramadhan dimulai. Dubai membuka kembali mal, kafe, dan restoran pada hari Jumat, tetapi pembatasan tetap berlaku yang mengatur bagaimana bisnis dapat beroperasi.

Toko-toko yang ditutup terletak di Dubai Marina, Satwa, Al Rafaa, Souq Al Kabeer, Karama, Hor Al Anz, Abu Hail, Al Ras, Sabkha, Al Dhagaya, Warqaa, Bani Yas Square, Qusais, Ras Al Khor, Naif, Khaled bin Al waleed, Um Suqeim, Bastakiya, Kota Internasional, Awir, Al Fahidi, dan Port Saeed. "Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan binatu, optik, ban, elektronik, bahan bangunan, studio, periklanan dan pemasaran, layanan pencetakan dan fotokopi, menjahit, perjalanan dan pariwisata," kata Dubai Economy. Uni Emirat Arab Dubai memang telah mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi pembatasan pekan lalu.

Program Sterilisasi Nasional 24 jam telah dipersingkat. Kini orang-orang di seluruh Dubai diizinkan meninggalkan rumah mereka antara pukul 6 pagi dan 10 malam tanpa izin. Masyarakat akan diminta untuk mengikuti tindakan pencegahan secara ketat, termasuk menjaga jarak sosial dari orang lain saat mengenakan masker. Mereka yang tidak memakai masker akan didenda 1.000 dirham. Individu juga diperbolehkan pergi kel uar untuk berolahraga selama satu hingga dua jam setiap kali, dengan maksimal tiga orang dalam satu kelompok.

Warga juga telah diperbolehkan mengunjungi kerabat, tetapi dibatasi tidak lebih dari lima orang per pertemuan. Sementara individu berisiko tinggi di atas usia 60, dan mereka yang memiliki kondisi medis yang lemah, harus terus diisolasi.

Restoran dan toko di mal akan terbuka dengan kapasitas 30 persen antara pukul 12 malam dan 10 malam. Mal hanya akan beroperasi dengan 25 persen dari ruang parkir yang tersedia. Tujuannya untuk membatasi kemungkinan kepadatan penduduk.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement