Jumat 08 May 2020 22:45 WIB

Serbuan Produk China di Pusat Belanja Haji dan Umroh Saudi

Produk China membanjiri komoditas di pusat berbelanjaan Saudi

Jamaah Indonesia ketika berbelanja di toko Ali Murah kompleks Pasar Balad, Jeddah. Karena banyaknya pembeli asal Indonesia, transaksi di Pasar Balad bisa menggunakan uang rupiah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jamaah Indonesia ketika berbelanja di toko Ali Murah kompleks Pasar Balad, Jeddah. Karena banyaknya pembeli asal Indonesia, transaksi di Pasar Balad bisa menggunakan uang rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, Mendapatkan suvenir dari jamaah haji berupa tas, untaian tasbih, sajadah, atau pernak-pernik lain? Perhatikan seksama, boleh jadi suvenir itu bukan asli buatan Arab Saudi melainkan impor dari China. Produk buatan China merajai suvenir khas Tanah Suci. Karena, sulit sekali mencari produk asli dari Arab Suci sendiri.

Baik di toko maupun di pedagang kaki lima, aneka suvenir itu mayoritas produksi China. Sebagaimana banjirnya produk serupa di Tanah Air, harga barang buatan negeri Tirai Bambu itu pun cukup murah.

Baca Juga

Wartawan yang bergabung dengan Media Centre Haji (MCH) mendapati barang-barang yang dijual baik di sekitar Masjidil Haram di Makkah maupun di Masjid Nabawi di Madinah disuplai dari luar Arab Saudi. Mayoritasnya adalah China. Peci haji, tasbih beragam bentuk dan ukuran, sajadah, perhiasan hingga asesoris untuk gadis kecil juga berlabel 'Made in China'.

Bahkan MCH juga mendapati jubah, dan baju abaya (wanita Arab Saudi berwarna hitam) dan sajadah juga diproduksi China. Tentu saja produk itu bersaing dengan pasar sajadah buatan Turki dan negara-negara Persia lainnya. Kelebihan China dalam hal ini adalah harga yang jauh lebih murah.

Tak ketinggalan produk elektronika China juga mulai mendesak produk-produk jepang dan Eropa, termasuk jam tangan dengan berbagai merek yang duimirip-miripkan dengan jam tangan merek terkenal asal Swiss dan Prancis.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement