Ahad 17 May 2020 12:40 WIB

Ratusan Warga Surabaya Diisolasi di Asrama Haji

Sebanyak 239 warga Surabaya itu terindikasi terpapar Covid-19.

Pemuda Karang Taruna Mojo dengan mengenakan APD melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran COVID-19 dan masa Pembatasan Sosial Berskla Besar di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5/2020). Dengan sosialisasi tersebut diharapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk melindungi diri dari penularan virus Corona
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pemuda Karang Taruna Mojo dengan mengenakan APD melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran COVID-19 dan masa Pembatasan Sosial Berskla Besar di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5/2020). Dengan sosialisasi tersebut diharapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk melindungi diri dari penularan virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA  -- Sebanyak 239 warga Kota Surabaya yang dinyatakan terindikasi terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan alat tes diagnostik cepat mulai menempati Asrama Haji Surabaya. Asrama Haji pun sudah siap menampung ratusan warga itu.

"Sesuai rencana yang masuk ke Hotel Asrama Haji sebanyak 239 orang. Semuanya sudah dipersiapkan dengan matang," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya Irvan Widyantodi Surabaya, Ahad.

Baca Juga

Menurut Irvan, Hotel Asrama Haji Surabaya mampu menampung 375 orang. Setiap kamarnya sudah dilengkapi perlengkapan mandi, masker, dan cairan pembersih tangan. "Kita juga persiapkan kamar untuk satu keluarga. Maksimal satu keluarga itu lima orang dalam satu kamar," katanya.

Asrama Haji Surabaya, menurut dia, juga memiliki ruang perawatan medis dan peralatan pendukungnya serta area bermain untuk anak-anak. Dokter dan perawat disiagakan di fasilitas yang difungsikan sebagai tempat karantina tersebut.

Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya Sugianto sebelumnya mengatakan ada dua gedung dengan masing-masing 24 kamar yang disiapkan sebagai fasilitas karantina bagi warga Kota Surabaya yang dinyatakan terindikasi terserang Covid-19.

Ia mengatakan warga yang menjalani karantina di fasilitas tersebut kondisinya akan dipantau dan mereka tidak diperbolehkan meninggalkan asrama sebelum menyelesaikan masa karantina.

"Jadi mereka tidak boleh meninggalkan jauh dari area gedung, karena akses ke gedung ini ada pagarnya. Selain itu mereka juga akan mendapat suplai makan tiga kali sehari," ujarnya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement