Selasa 02 Jun 2020 19:50 WIB

Pembatalan Haji 2020 Perpanjang Daftar Antrean di Solo Raya

Antrean jamaah haji di Solo saat ini antara 24-25 tahun.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ani Nursalikah
Pembatalan Haji 2020 Perpanjang Daftar Antrean di Solo Raya. Jamaah calon haji (calhaj) kelompok terbang Embarkasi Solo memasuki Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ilustrasi
Foto: Republika/Binti Sholikah
Pembatalan Haji 2020 Perpanjang Daftar Antrean di Solo Raya. Jamaah calon haji (calhaj) kelompok terbang Embarkasi Solo memasuki Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Agama telah memutuskan membatalkan keberangkatan calon jamaah haji pada tahun ini. Hal itu berdampak pada semakin panjangnya waktu tunggu keberangkatan calon jamaah haji termasuk di wilayah Solo Raya.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen Hanif Hanani mengatakan, dengan penundaan tersebut, sebanyak 1.131 jamaah calon haji asal Sragen batal berangkat tahun ini. Menurut Hanif, penundaan dalam kurun waktu setahun itu sangat berarti bagi jamaah Indonesia.

Baca Juga

Sebab, kuota keberangkatan jamaah haji di Indonesia setiap tahunnya mencapai 230 ribu orang. Dengan penundaan tersebut daftar tunggu jamaah haji akan terus bertambah.

"Daftar tunggu sekarang di Sragen antara 24-25 tahun. Sementara calon yang masuk daftar tunggu Sragen itu dalam satu tahun atau jumlah pendaftar mencapai 3.000 sampai 4.000 orang," kata Hanif kepada wartawan, Selasa (2/6).

Artinya,, bertambahnya waktu antrean dikalikan jumlah yang mendaftar haji. Sedangkan calhaj yang batal berangkat tahun ini otomatis akan berangkat tahun berikutnya.

Terkait teknis penyampaian informasi penundaan dan pengembalian biaya masih dirapatkan dengan Kanwil Kemenag Jawa Tengah. Hanif menyatakan, sebagian calon jamaah sudah mendapatkan informasi pembatalan keberangkatan haji dari media.

Meski demikian, setelah rakor dengan Kanwil Kemenag Jateng, Hanif akan menyampaikan surat resmi penundaan ibadah haji dan segera melakukan sosialisasi kepada jamaah di Sragen. Sosialisasi dilakukan mulai dari KUA kecamatan, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sampai ke tingkat desa.

Sementara di Kota Solo, berdasarkan informasi dari Kantor Kemenag Kota Solo, selama 2019 tercatat sekitar 1.200 jamaah yang mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji. Mereka harus menunggu sekitar 25 tahun untuk keberangkatan haji.

Kepala Kantor Kemenag Solo, Mustain Ahmad, mengatakan ada 510 calon jamaah asal Solo yang dijadwalkan berangkat tahun ini. "Jamaah yang dijadwalkan berangkat tahun ini sudah menunggu hingga 10 tahun. Ketika ada penundaan mereka harus menunggu satu tahun lagi," ujarnya saat dihubungi wartawan.

Mustain menyatakan, jamaah mungkin merasa kecewa, tetapi di sisi lain merasa lega karena sudah mendapat kepastian. Saat ini, Kemenag Solo masih merumuskan cara membuat pemberitahuan secara resmi kepada calon jamaah.

Sebab, saat ini pemerintah masih mengimbau agar menjaga jarak sehingga tidak mungkin Kemenag mengumpulkan jamaah. "Baru nanti siang kami konsolidasi. Apakah nanti melalui grup Whatsapp di tiap kecamatan atau kelompok-kelompok kecil," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement