Rabu 03 Jun 2020 05:05 WIB

Mobil Listrik Bakal Ganggu Permintaan Minyak Mentah

Mobil Listrik Bakal Ganggu Permintaan Minyak Mentah Separah Dampak Corona

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Mobil Listrik Bakal Ganggu Permintaan Minyak Mentah Separah Dampak Corona, Masa Sih?. (FOTO: Honda)
Mobil Listrik Bakal Ganggu Permintaan Minyak Mentah Separah Dampak Corona, Masa Sih?. (FOTO: Honda)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Pergeseran transportasi ke jenis kendaraan listrik dan teknologi rendah karbon lain berpotensi mengganggu permintaan minyak mentah separah dampak pandemi corona, menurut Kepala Eksekutif Suncor Energy Inc.

Komentar dari perusahaan asal Kanada itu merupakan prediksi tajam dari dampak elektrifikasi kendaraan. Asal tahu saja, Kanada merupakan produsen minyak terbesar keempat di dunia dan sektor itu menyumbang 10,6% terhadap PDB negara.

"Meski minyak dan gas Kanada akan tetap menjadi bagian penting dari bauran energi global untuk sementara waktu, kami harus mengambil keuntungan dari peluang baru yang menawarkan prospek pertumbuhan yang menarik," jelas CEO Suncor, Mark Little, dikutip dari Reuters, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Dua Aplikasi Ojol Ambil Ancang-Ancang Hadapi New Normal, Driver dan Pengguna Sama-Sama Harus . . . .

Baca Juga: Soal Rencana Depak Huawei dari Pengembangan Jaringan 5G, Inggris: Kami Tengah Kaji Dampak Sanksi AS

Ketika corona melanda, penutupan kegiatan ekonomi memotong permintaan bahan bakar sekitar 30% di seluruh dunia. Suncor sampai mengurangi produksi dan memotong dividen lebih dari setengahnya.

Begitulah dampak yang kira-kira akan timbul karena elektrifikasi kendaraan. "Transformasi sistem energi kita dapat mengganggu permintaan pada skala yang sama," tambah Little.

Terlebih, sektor itu juga akan menghadapi tekanan yang makin besar karena semakin banyak investor yang menyaring perusahaan berdasarkan pedoman lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Di sisi lain, Little menyerukan investasi federal dalam melakukan diversifikasi menjadi hidrogen, bahan bakar jet terbarukan, dan serat karbon.

Bitumen kaya akan asphaltenes, bahan baku serat karbon yang digunakan untuk memproduksi kendaraan listrik. "Jika kami bisa mencari tahu cara mengembangkan (inovasi) itu dengan skala terjangkau, itu berpotensi melipatgandakan pendapatan dari output aspal Alberta saat ini," tutup Little.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement