Rabu 03 Jun 2020 16:01 WIB

IHSG Menguat, Pasar Sambut Positif New Normal

Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di zona hijau.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Layar ponsel menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ilustrasi
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Layar ponsel menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona positif pada perdagangan Rabu (3/6). Indeks saham menguat 1,93 persen atau naik 93 poin ke level 4.941.

Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di zona hijau dengan level tertinggi berada di posisi 4.960. Nilai transaksi yang terjadi saat ini perdagangan sesi kedua yaitu sebesar Rp 12,9 triliun. Investor asing melakukan pembelian bersih di semua pasar sebesar Rp 1,5 triliun.

Baca Juga

Penguatan IHSG sejalan dengan indeks pasar saham Asia hari ini yang bergerak menguat. Menurut riset Pilarmas Investindo sekuritas, rencana akan diberlakukannya pelonggaran lockdown masih menopang menguatnya lajunya indeks saham di kawasan Asia.

"Pelaku pasar terus memantau perkembangan pembukaan ekonomi dan rencana tersebut sebagai tanda awal pemulihan ekonomi yang sebelumnya terdampak akibat pandemic Covid-19 yang melumpuhkan perekonomian global," kata Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Rabu (3/6).

Pelaku pasar menyambut positif pembukaan ekonomi di tengah ancaman aksi demontrasi di Amerika Serikat (AS) dan ketegangan yang terjadi antara AS dan China. Meski demikian, menurut Nico, pelaku pasar sebaiknya juga mempertimbangkan kerusuhan yang terjadi di AS. Hal ini tentunya dapat berdampak buruk jika demontrasi berlangsung lama.

Dari dalam negeri, pasar tampaknya menyambut positif tahapan new normal. Pasar melihat kebijakan kelonggaraan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) di sejumlah daerah dapat membangkitkan perekonomian.

Sebelumnya, Morgan Stanley mengungkapkan pemulihan ekonomi Indonesia di semester II 2020 akan tergantung dari laporan harian penanganan Covid-19 di kuartal II tahun ini. Morgan Stanley juga menyebut selain pentingnya indikator penanganan kesehatan untuk penanggulangan Covid-19, stabilitas ekonomi baik dari sisi supply dan demand perlu diperhatikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement