Ahad 07 Jun 2020 08:43 WIB

Penderita Covid-19 tanpa Gejala Terus Meningkat

Mereka tidak memiliki gejala, tetapi berpotensi menularkan Covid-19.

Rambu Jogo Jarak terpasang di halte bus di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/6/2020). Pemerintah Kota Surabaya memasang rambu-rambu bertuliskan Wajib Pakai Masker dan Jaga Jarak itu di sejumlah ruas jalan dan tempat kumpul warga untuk meningkatkan kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Rambu Jogo Jarak terpasang di halte bus di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/6/2020). Pemerintah Kota Surabaya memasang rambu-rambu bertuliskan Wajib Pakai Masker dan Jaga Jarak itu di sejumlah ruas jalan dan tempat kumpul warga untuk meningkatkan kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, khususnya terhadap kasus orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Jumlah OTG terus meningkat di wilayah setempat.

"Perhatian kita harus sangat waspada pada OTG yang terus meningkat. Mereka tidak memiliki gejala, namun berpotensi menularkan," ujarnya di Surabaya, Sabtu (6/5) malam.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim selama beberapa hari terakhir, angka OTG semakin bertambah. Berdasarkan catatan sepekan terakhir, pada 1 Juni 2020 jumlah OTG sebanyak 18.647 orang, kemudian pada 2 Juni 2020 sebanyak 18.792 orang, lalu pada 3 Juni 2020 sebanyak 19.090 orang. Berikutnya, pada 4 Juni 2020 sebanyak 19.366 orang dan pada5 Juni 2020 sebanyak 19.857 orang.

Terhadap OTG, pihaknya telah membentuk Tim Hunter Covid-19 yang disebar ke beberapa daerah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini sekaligus untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Sasarannya orang dalam pemantauan (ODP) dan OTG. Jika hasilnya reaktif, segera dilakukan tes swab. Kalau OTG dan PDP ini sudah terkonfirmasi, solusinya bisa masuk diobservasi atau diisolasi di rumah sakit," ucapnya. OTG potensi kemungkinan positif sampai dengan 35 persen, sedangkan PDP hingga 55 persen.

Sementara itu, untuk perkembangan tentang Covid-19 di Jawa Timur per hari Sabtu (6/6), tambahan kasus positif sebanyak 288 orang sehingga totalnya mencapai 5.835 orang. Pada tambahan 288 orang, terdapat 206 orang yang belum jelas domisilinya dan masih dalam tahap verifikasi lapangan, yaitu 173 orang di antaranya berasal dari pemeriksaan mobile PCR BIN di Surabaya.

Penambahan kasus kumulatif dari total penambahan per Sabtu (6/6) ditambah kasus pending yang masih dalam tahap verifikasi domisili sebanyak 33 orang.

Khusus Kota Surabaya, tambahan kasusnya sebanyak 38 orang. Total keseluruhan penderita Covid-19 Kota Surabaya sebanyak 2.918 orang.

Berturut-turut jumlah pasien positif Covid-19 yang mencapai 100 orang lebih adalah Sidoarjo sebanyak 717 orang, Gresik 205 orang, Kabupaten Kediri 185 orang, Lamongan 128 orang, Kabupaten Probolinggo 116 orang, dan Kabupaten Pasuruan 100 orang. Sementara itu, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, persebaran Covid-19 paling rendah atau di bawah 10 orang adalah Kabupaten Blitar dan Banyuwangi yang sama-sama sebanyak 10 orang, Kota Madiun lima orang, dan Kota Blitar tiga orang.

Berikutnya, jumlah pasien sembuh di Jatim sampai saat ini mencapai 1.409 orang setelah ada tambahan 48 orang yang dinyatakan telah terkonversi negatif. Sementara itu, kasus meninggal dunia bertambah 21 orang sehingga secara keseluruhan mencapai 483 orang.

Warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim tercatat 7.261 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 25.476 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement