REPUBLIKA.CO.ID, TABUK -- Arsitektur masjid Universitas Tabuk adalah perpaduan antara seni peradaban Islam dan estetika arsitektur modern. Masjid ini terletak perguruan tinggi negeri yang terletak di Tabuk, Provinsi Tabuk, Arab Saudi.
Dilansir dari Saudigazette pada Ahad (21/6), Masjid Universitas Tabuk memiliki desain yang unik. Masjid berbentuk kuba besar ini dibangun tanpa tiang penyangga, sehingga menjadi keajaiban arsitektur abad 21.
Masjid Universitas Tabuk adalah salah satu landmark terkenal di Provinsi Tabuk. Masjid ini dibangun sebagai tanda kekayaan peradaban Islam dan kota Tabuk, yang juga merupakan pusat terkemuka untuk ilmu-ilmu agama Islam.
Semua orang yang mengunjungi Universitas Tabuk pasti akan memusatkan perhatiannya kepada desain modern masjid ini. Kubahnya berbentuk unik dan memiliki halaman beraspal. Masjid ini bersebelahan dengan menara universitas dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kedokteran Terapan.
Serangkaian kualitas arsitektur masjid ini menjadikannya salah satu karya arsitektur terbaik di antara bangunan masjid lainnya. Masjid Universitas Tabuk ini memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi, dan bisa menampung 3.500 jamaah.
Selain itu, masjid ini juga memiliki dua menara setinggi 50 meter. Sedangkan atap masjid masjid ini berbentuk kubah dengan luas 5.887 meter persegi yang dihiasi dengan mosaik.
Fasad masjid atau sisi luar bangunan masjid juga berlapis ganda dengan tingkat transmisi cahaya yang tinggi. Sementara, dinding dan lantai masjid ditutupi dengan granit dan marmer, dengan pelapis aluminium.
Selain itu, masjid Universitas Tabuk juga memiliki area alun-alun luar ruangan dan parkir masjid seluas 30.300 meter persegi. Tempat parkir di masjid ini memiliki kapasitas 380 kendaraan.
Tidak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan sistem pencahayaan alami melalui kubah dan dinding kacanya, sistem pendingin udara sentral, sistem manajemen dan kontrol BMS, dan menyediakan alarm jika terjadi kebakaran.
Di masa pandemi Covid-19, masjid Universitas Tabuk telah menggelar pelaksanaan shalat Jumat sejak Jumat (19/6) kemarin. Jamaah yang mengikuti shalat Jumat diwajibkan mematuhi prosedur kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
