Jumat 10 Jul 2020 13:30 WIB

Petugas Kesehatan Arab Saudi Gembira Dapat Kesempatan Haji

Hingga kini, lebih dari 2.000 orang petugas medis kehilangan nyawanya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas Kesehatan Arab Saudi Gembira Dapat Kesempatan Haji (ilustrasi).
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Petugas Kesehatan Arab Saudi Gembira Dapat Kesempatan Haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Petugas kesehatan Arab Saudi dipenuhi rasa gembira setelah kerajaan mengumumkan beberapa staf akan dipilih untuk melakukan haji dengan kuota terbatas tahun ini. Pekan lalu, Kerajaan Arab Saudi mengumumkan hanya 10.000 orang yang diizinkan melaksanakan haji di Makkah tahun ini. Keputusan ini mengingat meningkatnya kasus virus Covid-19 di seluruh dunia.

Pemerintah lantas memastikan beberapa umat Muslim yang beruntung melaksanakan ibadah ini akan dipilih dari kalangan pekerja kesehatan Arab Saudi dan petugas keamanan. Mereka telah bekerja di garis depan selama krisis kesehatan.

Dilansir di The National, dokter, asisten dokter, perawat, serta tim fasilitas dan layanan makanan di berbagai rumah sakit swasta dan pemerintah mengatakan mereka bangga dan senang dengan sikap pemerintah yang mengakui pekerjaan para pahlawan ini di garis depan melawan Covid-19.

Seorang dokter kulit di Rumah Sakit Umum Raja Fahad (KFGH), Dr Zeyed Helmy, mengatakan ia telah mendengar kabar jika ia telah dipilih oleh kementerian kesehatan untuk ibadah ini, Senin (6/7) kemarin. Ia merasa ini seperti hadiah selamat datang setelah beberapa bulan melewati waktu yang sulit.

Dr Helmy tertular Covid-19 Mei lalu, setelah melakukan kontak dengan pasien Covid-19. Dia lantas dinyatakan pulih dan dengan cepat kembali bekerja. Ia juga memutuskan untuk bekerja lebih keras dan lebih lama sehingga dapat membantu mereka yang menderita.

"Saya sangat senang ketika menerima panggilan itu dan menjadi bagian dari delegasi haji tahun ini setelah apa yang saya lalui, itu sangat luar biasa," kata Dr Helmy, dikutip di The National, Jumat (10/7).

Para dokter, perawat, maupun staf yang berada di garis depan melawan krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, disebut merasa benar-benar menghargai sokongan dan dukungan dari pemerintah. Mereka juga berharap dapat mengambil keuntungan dari imbalan yang diperoleh dengan baik ini.

Helmy mengatakan, hal pertama yang akan dia lakukan ketika tiba di Makkah adalah menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Allah SWT atas kesembuhannya, serta mengirimkan doa bagi mereka yang terinfeksi virus Covid-19.

Seorang endodontis dan kepala tim pengendalian infeksi Covid-19 di KFGH, Dr Dina Qutb, mengatakan pengumuman pemerintah ini disambut baik sebagai salah satu pengakuan peran pekerja medis dalam memberikan perawatan kepada masyarakat selama pandemi yang sedang berlangsung.

"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas hadiah dermawan ini kepada para pekerja perawatan kesehatan kami, yang telah berada di pusat epidemik Covid-19," katanya.

Petugas kesehatan di seluruh dunia disebut telah melihat dampak pahit dari penyakit pernapasan ini. Hingga kini, lebih dari 2.000 orang petugas medis kehilangan nyawanya.

Petugas kesehatan ini telah bekerja dengan giat menyiapkan rumah sakit bagi pasien yang datang, merawat yang tidak sehat, serta membantu keluarga mengucapkan selamat tinggal kepada saudara mereka yang sekarat.

“Ketika pandemi Covid-19 muncul di Arab Saudi, saya bersikeras menjadi relawan bersama rekan-rekan saya untuk membantu pasien meskipun ada tekanan yang parah,” kata Dr Qutb.

Ia menyebut petugas medis bekerja sembari mempertaruhkan hidup mereka demi menyelamatkan lebih banyak nyawa. Banyak dokter jatuh sakit dan dirawat memakai ventilator dan monitor, atau lebih buruk, meninggal dunia.

Hala Tashkandi, seorang perawat berusia 32 tahun yang bekerja di rumah sakit swasta, sekarang kembali bekerja setelah tertular dan pulih dari virus. Ia pun telah mendengar pengumuman yang disampaikan pemerintah. "Saya harap saya bisa bergabung dengan mereka karena saya memenuhi syarat," katanya.

Ibadah haji tahun ini jumlahnya lebih sedikit dibanding biasanya, yakni 10.000 jamaah. 70 persen dialokasikan bagi orang asing yang tinggal di kerajaan, sementara 30 persen sisanya untuk warga Saudi. 

Sumber: https://www.thenational.ae/world/gcc/saudi-health-workers-overjoyed-at-hajj-opportunity-1.1046550#2

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement