Kamis 16 Jul 2020 21:46 WIB

As-Sajdah, Masjid Tempat Rasulullah Sujud Begitu Lama

Sebagian sahabat menyangka Rasulullah telah wafat karena sujud sangat lama.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masjid as-Sajdah, Masjid Tempat Rasulullah Sujud Begitu Lama
Foto: Wikipedia
Masjid as-Sajdah, Masjid Tempat Rasulullah Sujud Begitu Lama

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Alkisah Rasulullah Saw pernah sujud syukur sangat lama di sebuah masjid di Madinah, Arab Saudi. Belakangan Masjid itu dinamai Masjid As-Sajdah yang berjarak 900 meter di utara Masjid Nabawi. Selain Masjid As-Sajdah, nama lainnya ialah Masjid Asy-Syukr.

Diceritakan bahwa di lokasi itu, Rasulullah melakukan sujud syukur saat memperoleh kabar gembira dari Jibril, bahwa Allah akan memberikan rahmat dan keselamatan kepada orang yang mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah. Sebagian sahabat menyangka Rasulullah telah wafat karena sujud sangat lama. Hal itu disebutkan dalam hadits masyhur yang diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf.

Al-Ala’ bin Abdurrahman meriwayatkan dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Seseorang yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (Sunan Ad-Darimi, jilid II, hlm. 217).

Sementara itu, peneliti Madinah Abdullah Kabir pernah mengkritisi rencana perluasan dan renovasi Masjid pada 2014. Kabir khawatir rencana itu malah merusak nilai sejarahnya. Apalagi Masjid itu sebenarnya masuk kategori warisan sejarah Islam oleh Komisi Pariwisata dan Barang Antik Saudi.

Kabir menekankan ekspansi masjid harus mempertimbangkan nilai sejarahnya. Sisi modernisasi sebaiknya tidak diutamakan karena bisa mengganggu keontentikan masjid.

"Masjid As-Sajdah bukan sekedar tempat ibadah, Imam Al-Bayhaqi dan lainnya mengonfirmasi Rasululloh pernah sujud di sana," ujar Kabir dilansir dari arsip Saudi Gazette pada November 2014.

"Masjid ini punya sejarah panjang yang dimulai sejak tahun pertama Hijriah selama Khalifah Umayyah Umar bin Abdul Aziz. Renovasi Masjid terakhir terjadi di era Raja Fahd," ungkap Kabir.

Kini, masjid itu terkenal dengan nama Masjid Abu Dzar. Namun penamaan masjid yang terletak di Jalan Abu Dzar Al-Ghifari ini dianggap kesalahan fatal oleh peneliti sejarah Kota Madinah, Tanidhab Al-Faidi karena menyalahi nilai sejarahnya.

Masjid tersebut mengalami pemugaran dan perluasan dengan gaya arsitektur modern pada masa Kerajaan Saudi. Luas Masjid kini mencapai 182,2 meter persegi. Pada pilarnya terdapat menara yang indah. Di masjid itu selalu dilaksanakan sholat berjamaah lima waktu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement