Senin 27 Jul 2020 09:58 WIB

Menteri Prancis Mengecam Vandalisme di Masjid Kota Agen

Vandalisme di masjid Kota Agen dikecam menteri Prancis.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Prancis Mengecam Vandalisme Di Masjid Kota Agen . Foto: Aksi vandalisme/ilustrasi
Foto: fotolog.com
Menteri Prancis Mengecam Vandalisme Di Masjid Kota Agen . Foto: Aksi vandalisme/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AGEN --- Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin mengecam perusakan sebuah masjid di Kota Agen, Prancis yang dicorat-coret dengan grafiti serta simbol Swastika. Melalui jejaring sosialnya, Darmanin menyatakan dukungannya bagi Muslim di kota Agen. Menurutnya perusakan Masjid di kota itu merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Republik.

Sementara itu Presiden Asosiasi Islam kota Agen, Messaoud Settati mengatakan bahwa pihaknya memperoleh laporan tentang adanya aksi vandalisme di masjid itu pada pukul 2 dini hari. Pihak masjid pun telah menyerahkan rekaman dari kamera pengawas kepada polisi untuk keperluan penyelidikan. Settati menunjukan ada seorang pria memasuki halaman masjid pada tengah malam.

Baca Juga

Kepala Observatorium Nasional Prancis Melawan Islamofobia, Abdallah Zekri mengutuk tindakan penodaan terhadap masjid di kota Agen. Ia mengatakan vandalisme itu terjadi hanya lima hari sebelum hari raya idul Adha yang merupakan momentum penting bagi umat Muslim.

"Itu provokasi dan penghinaan bagi warga Prancis yang beragama islam," kata Zekri seperti dilansir Daily Sabah pada Senin (27/7).

 

Menurut penelitian terbaru, Prancis memiliki populasi Muslim sebanyak 5-6 juta. Sehingga membuat Islam menjadi agama terbesar kedua setelah kristen di negara itu. Jumlah muslim Prancis juga menjadi yang terbesar di Eropa. Komunitas Muslim Prancis kerap menunjukan kekompakannya dalam melawan Islamofobia. Seperti pada November 2019, lebih dari 10 ribu orang melakukan pawai Paris melawan Islamofobia setelah seorang pria berusia 84 tahun yang merupakan seorang mantan aktivis sayap kanan menembak dan melukai dua pria di sebuah masjid di kota selatan Bayonne. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement