Kamis 30 Jul 2020 22:27 WIB

Kemenag Solo Imbau Warga tak Berkerumun di Lokasi Qurban

Pembagian daging qurban akan diantarkan ke rumah masing-masing.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kemenag Solo Imbau Warga tak Berkerumun di Lokasi Qurban (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kemenag Solo Imbau Warga tak Berkerumun di Lokasi Qurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Kantor Kementerian Agama Kota Solo mengimbau agar perayaan Idul Adha yang mencakup Sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat diimbau agar tidak berkerumun maupun mendekati tempat pemotongan hewan kurban untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Plt Kepala Kantor Kemenag Kota Solo, Rosyid Ali Safitri, menyatakan telah membuat imbauan dan mengadakan rapat koordinasi secara menyeluruh dengan tokoh masyarakat, lurah, dan camat. Kemenag Solo telah menerjunkan petugas untuk mengecek tempat-tempat yang akan dilaksanakan Sholat Idul Adha di Kota Solo.

Kemenag Solo juga mengimbau agar imam, khotib, termasuk petugas penyembelihan hewan qurban tidak boleh didatangkan dari luar daerah. "Misalnya pelaksanaan di Kecamatan Laweyan, khotib dan imamnya harus orang Laweyan atau di kelurahan itu masing-masing kecamatan ada beberapa tempat,"ucapnya kepada wartawan, Kamis (30/7).

Selain itu, kemenag juga mengimbau agar pada saat penyembelihan hewan qurban tidak terjadi kerumunan massa. Sebab, biasanya masyarakat ingin melihat proses penyembelihan hewan. Untuk itu, Kemenag Solo akan mengirim petugas pemantauan untuk memperingatkan agar tidak terjadi kerumunan.

Terkait tukang potong hewan qurban, telah disepakati jika wilayah tersebut tidak punya petugas potong, bisa koordinasi dengan rumah pemotongan hewan (RPH). Namun, sebagian besar masjid-masjid telah menyiapkan tukang potong sendiri.

"Pembagian hewan qurban tidak ada jamaah yang datang ke tempat pemotongan, nanti panitia penyelenggara pemotongan yang mengantar ke rumah masing-masing," imbuhnya.

Masyarakat yang tidak berkepentingan diharapkan agak menjauh dari tempat penyembelihan qurban. Sedangkan shohibul qurban juga diminta menunggu di area masjid, tidak perlu mendekat saat pemotongan qurban.

"Di samping itu, masyarakat diharapkan tidak menerima jamaah dari luar, sekitar lingkungan itu saja, tidak perlu menerima jamaah dari luar begitu juga khotibnya. Kami berharap khotib dan imam dari lingkungan setempat," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement