Rabu 05 Aug 2020 06:33 WIB

Uni Emirat Arab Gagalkan 120 Ribu Serangan Siber Sebulan

Serangan siber terbanyak berjenis malware sebanyak 78 persen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Uni Emirat Arab Gagalkan 120 Ribu Serangan Siber Sebulan
Foto: Flickr
Uni Emirat Arab Gagalkan 120 Ribu Serangan Siber Sebulan

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Tim Respons Darurat Komputer Nasional (CERT) di Uni Emirat Arab (UEA) mendata 120.038 serangan siber pada Juli 2020. Data tersebut tercantum dalam laporan bulanan CERT.

Dilansir dari Arab News, Selasa (4/8), serangan siber pada UEA dilakukan dalam berbagai bentuk. Namun, serangan terbanyak berjenis malware sebanyak 78 persen. Menyusul berikutnya serangan akibat kerentanan dan serangan phishing masing-masing 11 persen.

Baca Juga

CERT juga menghadapi 181 insiden siber. Laporan yang dibuat CERT merupakan bukti keseriusan dalam mencegah dan menghadapi serangan siber yang ditujukan pada entitas federal UEA saja. Sehingga data ini belum mencakup serangan siber pada sektor swasta.

UEA diketahui membentuk CERT untuk meningkatkan praktik keamanan informasi sekaligus melindungi infrastruktur teknologi informasi. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam mendukung dan menjamin keamanan ruang siber di UEA.

Selain menguatkan keamanan siber dalam negeri, CERT mengadakan kegiatan workshops kesadaran keamanan siber. Setidaknya ada 3.479 orang yang mengikuti kegiatan tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement