Selasa 15 Sep 2020 05:59 WIB

Peta Kesultanan Seljuk Dirilis: Apakah Ini Impian Erdogan?

Peta kesultanan Seljuk Raya dirilis.

Peta Kusultanan Seljuk yang luar. Wilayhnya terbentang utara Yunani hingga kepulauan Aegean timur, setengah dari Bulgaria, Siprus, sebagian besar Armenia dan sebagian besar wilayah Georgia, Irak dan Suriah.
Foto: Alarabiya
Peta Kusultanan Seljuk yang luar. Wilayhnya terbentang utara Yunani hingga kepulauan Aegean timur, setengah dari Bulgaria, Siprus, sebagian besar Armenia dan sebagian besar wilayah Georgia, Irak dan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Seorang mantan anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa di Turki telah merilis peta "Turki Raya" yang kembali ke era Kesultanan Seljuq dan kekalahannya dari Kekaisaran Bizantium dalam Pertempuran Manzikert 1071.

Metin Külünk, yang dekat dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, merilis peta pada peringatan pertempuran yang jatuh pada 26 Agustus itu. Situasi ini makin menarik karena peta dirilis di tengah suasana ketegangan antara Turki dan Yunani atas sengketa eksplorasi minyak dan gas di Mediterania timur.

Peta itu menunjukkan apa yang dia sebut "Turki Raya," termasuk wilayah yang luas yang terbentang dari utara Yunani hingga kepulauan Aegean timur, setengah dari Bulgaria, Siprus, sebagian besar Armenia dan sebagian besar wilayah Georgia, Irak dan Suriah.

Seperti dilansir Al-Arabiya, postingan peta itu tentu saja memicu kontroversi. Ini karea pada saat yang sama Turki dituding telah melakukan intervensi di Suriah utara, Irak utara, dan Libya, dan terlibat dalam perselisihan dengan Yunani dan Siprus.

Dalam serangkaian tweetnya, Külünk mengatakan bahwa Turki mendapatkan kembali semangat Kemenangan Manzikert setelah kudeta yang gagal terhadap Erdogan pada 15 Juli 2016.

"Setelah kematian pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk, rakyat Turki jatuh di bawah pengaruh Barat, sampai Erdogan membangunkan mereka," katanya.

“Itulah mengapa Barat saat ini menekan kami untuk mengeluarkan kami dari wilayah ini, tetapi tidak menyadari bahwa kami telah mendapatkan kembali semangat kemerdekaan. Kami dipersenjatai dengan sains, teknologi, dan kekuatan, ”tambah Metin Külünk.

Turki baru-baru ini menyaksikan diskusi tentang apa yang disebut "tanah air biru", sebuah rencana yang berulang kali disebutkan oleh Menteri Pertahanan Hulusi Akar untuk memaksakan kendali Turki di laut di pantainya (Laut Mediterania, Laut Aegea, dan Laut Hitam).

Tetapi rencananya mendapat kecaman keras oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara di kawasan itu.

Kehadiran Turki di Irak utara dan operasi berulang di sana terhadap pejuang Kurdi telah membuat marah pemerintah di Baghdad. Kehadiran Ankara di timur laut Suriah, dengan alasan untuk menjamin keamanan perbatasannya dari Kurdi Suriah, juga telah membuatnya berselisih dengan AS.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement