Selasa 15 Sep 2020 17:23 WIB

Pedagang Beringharjo Positif Covid-19, Pasar Ditutup Sehari

Pasar Beringharjo disemprot disinfektan setelah satu pedagang positif Covid-19

Red: Nur Aini
Pamflet peringatan protokol kesehatan Covid-19 dan bilik antiseptik dipasang di pintu masuk Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (4/9). Pasar Beringharjo menjadi salah satu pemenang pasar Siaga Covid-19 untuk pasar klasifikasi A. Penilaiannya yakni bagaimana usaha pasar sebagai lokomotif ekonomi tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Penggunaan masker, adanya prasarana cuci tangan, dan menjaga jarak saat transaksi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pamflet peringatan protokol kesehatan Covid-19 dan bilik antiseptik dipasang di pintu masuk Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (4/9). Pasar Beringharjo menjadi salah satu pemenang pasar Siaga Covid-19 untuk pasar klasifikasi A. Penilaiannya yakni bagaimana usaha pasar sebagai lokomotif ekonomi tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Penggunaan masker, adanya prasarana cuci tangan, dan menjaga jarak saat transaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyemprotan disinfektan secara menyeluruh dilakukan di Pasar Beringharjo sisi timur usai seorang pedagang sayur di pasar tradisional terbesar di Kota Yogyakarta tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

“Saat dilakukan penyemprotan, pasar diliburkan satu hari. Kami dibantu Dinas Kebakaran untuk penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan di lantai satu dan dua,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Selasa (15/9).

Menurut dia, penyemprotan secara menyeluruh di Pasar Beringharjo sisi timur tersebut dilakukan untuk mendukung kegiatan disinfeksi yang sudah dilakukan secara rutin setiap hari di pasar tersebut oleh paguyuban pedagang. Selain melakukan disinfeksi secara rutin, Yunianto memastikan bahwa protokol kesehatan dijalankan secara disiplin di Pasar Beringharjo.

Protokol yang wajib dilakukan, yaitu menggunakan masker, cuci tangan, dan memastikan jaga jarak. “Saya kira, protokol kesehatan ini sudah dijalankan secara baik oleh pedagang. Kesadaran pedagang melakukan protokol kesehatan sudah baik,” katanya.

Sedangkan untuk distributor yang memasok barang di Pasar Beringharjo, kata dia, juga diwajibkan membawa surat kesehatan terutama pemasok yang berasal dari wilayah yang masuk dalam zona merah.

“Kasus positif Covid-19 ini adalah yang pertama dan mudah-mudahan yang terakhir di Pasar Beringharjo. Proses tracing terus dilakukan melalui Puskesmas Gondomanan. Hingga saat ini sudah ada 18 pedagang yang masuk tracing. Harapannya bisa segera dilakukan uji usap,” katanya.

Sementara itu, Humas Paguyuban Ayem Tentrem Ida Habibah mengatakan pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut sudah cukup lama tidak berjualan karena sakit asam lambung dan dirawat di rumah sakit.

“Beberapa hari setelah sembuh dan keluar dari rumah sakit, beliau mengeluh dadanya sakit dan diperiksa di RS Yogja. Di sana menjalani uji usap dan dinyatakan positif,” katanya.

Usai dinyatakan positif, lanjut Ida, pedagang di sekitarnya berinisiatif melakukan tes cepat secara mandiri. “Hasilnya nonreaktif semua. Kami pun merasa lega,” katanya.

Ida mengatakan temuan kasus positif Covid-19 tersebut menggugah seluruh pedagang di Pasar Beringharjo untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.

“Kami harus lebih waspada dan hati-hati. Jaga jarak, pakai masker, cuci tangan. Semua harus dilakukan,” katanya yang menyebut kondisi pedagang sayur positif Covid-19 sudah semakin membaik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement