REPUBLIKA.CO.ID, ABUDHABI--Menteri Kesehatan dan Pencegahan Uni Emirat Arab (UEA) Abdul Rahman Al-Owais melakukan uji coba perdana vaksin Covid-19. Uji coba ini dilakukan setelah pemerintah menyetujui, jika darurat vaksin ini dapat digunakan bagi pekerja kesehatan yang marupakan garis terdepan mengatasi virus.
Dilansir situs Al-Arabiya, Al-Owais mengatakan, uji coba ini menegaskan bahwa Uni Emirat Arab menyediakan semua sarana keselamatan bagi "para pahlawan" yang bekerja di garis terdepan untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyakit wabah corona virus.
Owais memastikan, vaksin itu sepenuhnya telah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku (uji klinis). Hal ini juga disampaikanya saat konfernsi pers di televisi Senin (14/9). Dia juga mengatakan vaksin itu efektif dan aman dan telah menghasilkan "respon kuat" dengan menghasilkan antibodi dalam percobaan relawan.
"Secara keseluruhan terdapat 31.000 relawan dari 125 kebangsaan yang berpartisipasi dalam uji klinis yang diadakan di uni emirat arab," kata seorang pejabat pemerintah selama konferensi pers.
Dokter Nawal al-Kaabi mengatakan hasil awal dari uji coba yang berlangsung "menggembirakan" dan hanya efek samping kecil yang terdeteksi pada relawan yang mengembangkan antibodi.
"Tidak ada efek sampingan serius yang membutuhkan perawatan medis langsung," tambahnya.
Al-Kaabi juga mengatakan bahwa vaksin tidak menyebabkan komplikasi pada 1.000 relawan yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya. Menurutnya, Otoritas kesehatan telah mengikuti prosedur kontrol kualitas dan langkah-langkah keamanan untuk memastikan keberhasilan vaksin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
