Kamis 24 Sep 2020 04:50 WIB

Hassawi, Padi yang Ditanam di Oasis di Tengah Gurun Saudi

Beras merah Hassawi dianggap sebagai permata berharga.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Hassawi, Padi yang Ditanam di Oasis di Tengah Gurun Saudi. Seorang petani di Arab Saudi mencabut padi yang dikenal sebagai Hassawi di Al-Ahsa, Arab Saudi. Al-Ahsa merupakan oasis yang terdaftar pada 2018 sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Foto: Reuters
Hassawi, Padi yang Ditanam di Oasis di Tengah Gurun Saudi. Seorang petani di Arab Saudi mencabut padi yang dikenal sebagai Hassawi di Al-Ahsa, Arab Saudi. Al-Ahsa merupakan oasis yang terdaftar pada 2018 sebagai situs warisan dunia UNESCO.

REPUBLIKA.CO.ID, Al-AHSA -- Kota Al-Ahsa di Provinsi Timur Arab Saudi terkenal dengan beras merah Hassawi. Beras ini dipercaya masyarakat Arab Saudi sebagai beras termahal karena memiliki kandungan gizi tinggi.

Masyarakat Saudi menyebutkan beras merah Hassawi yang langka sebagai permata tersembunyi kaya akan manfaat. Mereka meyakini beras merah Hassawi dapat meringankan rasa sakit penderita radang sendi dan patah tulang.

Baca Juga

Dengan menyanyikan lagu-lagu doa secara serempak dan kaki mereka terendam air, para petani di oasis Al-Ahsa mengatakan mereka telah menanam padi merah Hassawi sejak beberapa generasi. Menurut laporan Reuters, padi ini merupakan salah satu padi termahal di dunia. 

Dilansir di Saudi Gazette, para petani mengatakan beras Hassawi memiliki harga yang sangat tinggi, yaitu 25 hingga 30 riyal Saudi per kilogram (Rp 89 ribu-Rp 117 ribu). Karena nilai gizinya yang tinggi dan memberikan manfaat kesehatan bagi mereka yang mengonsumsi secara teratur, harganya sangat mahal.

Bagi para petani, ini bukan hanya soal harga yang mahal. Bagi mereka, bercocok tanam dengan menanam padi merah Hassawi adalah usaha turun-temurun dari nenek moyang sebagai mata pencaharian yang mereka lindungi untuk anak-anak mereka.

"Ini emas, ini kekayaan, ini adalah anak-anak kami yang kami besarkan selama empat bulan. Kami melindunginya dan kemudian mewariskannya ke generasi mendatang," kata salah seorang petani padi Hassawi, Ab hadi Al-Salman.

Wilayah A-Ahsa terdaftar pada 2018 sebagai situs warisan dunia UNESCO. Guinness Worlds Record menggambarkannya sebagai yang terbesar di dunia. Oasis ini memiliki lebih dari dua juta pohon palem, dan memiliki puluhan mata air artesis, yang memungkinkan para petani membudidayakan tanaman di daerah yang dikelilingi gurun pasir.

"A-Ahsa terkenal dengan pohon palemnya. Yang kebanyakan orang tidak tahu adalah kami menanam padi Hassawi di daerah ini," kata Al-Salman.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement