REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kiprah Masjid Baiturahman dalam kegiatan sosial begitu menonjol. Masjid yang berada di lintasan utama Sukabumi-Jakarta ini, seringkali menjadi tempat kegiatan sosial yang digelar sejumlah lembaga tertentu. Di antaranya, kegiatan donor darah, pengobatan gratis, dan pemberian santunan bagi anak yatim.
Kegiatan tersebut dikhususkan bagi warga miskin di sekitar lokasi masjid atau masyarakat lainnya dari berbagai tempat. Masjid harus bermanfaat bagi warga sekitar,’’ ujar Bendahara DKM Masjid Jami Baiturrahman, Udin Solehudin.
Oleh karenanya, Masjid Baiturahman terbuka bagi pihak manapun untuk menggelar kegiatan sosial di sana. Bahkan, tak jarang banyak warga pendatang atau musafir yang sengaja datang ke masjid untuk meminta bantuan. Para musafir tersebut kebanyakan mengaku kehabisan bekal ketika akan pulang ke daerah asalnya di Bandung atau Surabaya. Pihak masjid pun, dengan pertimbangan kemanusiaan, memberikan bantuan seadanya kepada para musafir. Sumber alokasi bantuan berasal dari kas DKM Masjid Baiturahman.
Dikatakan Udin, kegiatan sosial yang digelar di masjid tidak memberikan dampak negatif bagi kegiatan ibadah. Pasalnya, kegiatan tersebut dilakukan dengan memerhatikan waktu shalat maupun kegiatan ibadah lainnya. Maraknya kegiatan sosial di Masjid Bai turrahman dibenarkan oleh salah seorang pengurus Yayasan Alami Sejahtera, Sofyan Sulaeman. Lembaga yang bergerak di bidang kesehatan tersebut secara rutin menggelar kegiatan sosial berupa pengobatan gratis bagi warga miskin dan acara lainnya di masjid.
Menurut Sofyan, keberadaan masjid tidak hanya untuk kegiatan ibadah semata. Namun, bisa dipergunakan untuk kegiatan yang berbau sosial kemasyarakatan dan acara lainnya yang bermanfaat. Sofyan mengungkapkan, masjid menjadi lokasi yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan sosial. Terlebih, Masjid Baiturrahman berada di pinggiran jalan raya sehingga mudah diakses oleh siapapun.
Kegiatan sosial yang diadakan di masjid mendapatkan sambutan dari warga sekitar. ‘’Warga bisa mendapatkan pengobatan gratis secara cuma-cuma,’’ kata Samsul (33) warga sekitar masjid. Dia menambahkan, kegiatan tersebut sangat membantu warga yang tergolong tidak mampu. Apalagi, ungkap Smasul, pelayanan kesehatan secara umum yang dilakukan di rumah sakit negeri maupun swasta untuk warga miskin, dirasakan masih mahal dan belum terjangkau. Ia berharap, kegiatan pengobatan gratis bisa lebih ditingkatkan frekuensinya sehingga warga yang merasakan manfaat dari kegiatan sosial semakin banyak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
