Kamis 08 Oct 2020 21:30 WIB

Abdulfattah bin Sulaiman Terlibat dalam Aplikasi Eatmarna

Aplikasi Eatmarna berkontribusi pada proses penyelenggaraan masuk Masjidil Haram.

Abdulfattah bin Sulaiman Terlibat dalam Aplikasi Eatmarna. Daftar Umroh Via Aplikasi Eatmarna
Foto: republika.co.id
Abdulfattah bin Sulaiman Terlibat dalam Aplikasi Eatmarna. Daftar Umroh Via Aplikasi Eatmarna

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Abdulfattah bin Sulaiman Mashat telah menjadi Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi sejak pengangkatannya pada Oktober 2017. Mashat sebelumnya menjabat peran kunci di beberapa universitas negeri. Dia adalah presiden Universitas Jeddah antara Juni 2016 dan Oktober 2017.

Sebelumnya, dia memegang beberapa posisi kunci di Universitas King Abdul Aziz (KAU) di Jeddah, di mana dia mengabdi selama 11 tahun. Tanggung jawabnya termasuk mengawasi perencanaan akademik dan strategis KAU, akreditasi internasional dan kelembagaan, penelitian kelembagaan dan jaminan kualitas. Dia juga wakil presiden departemen pengembangan di KAU antara 2013 dan 2016.

Dilansir dari Arab News, Kamis (8/10), Dr. Mashat juga dekan penerimaan dan pendaftaran dan direktur pusat teknologi informasi di KAU. Selama masa jabatannya, posisi KAU dalam tabel peringkat dunia universitas meningkat. Antara 2004 dan 2013, Dr. Mashat adalah konsultan paruh waktu untuk Presidensi Umum Dua Masjid Suci dan terlibat dalam pengembangan sistem e-government.

Mashat memiliki gelar sarjana dalam ilmu komputer dari KAU, serta gelar master dan Ph.D. dalam ilmu komputer dari University of Leeds di Inggris.

 

Dia mengunjungi paviliun Kementerian Dalam Negeri Saudi di GITEX Technology Week di Dubai pada hari Senin. Dia diterima oleh Mayor Jenderal Fahd bin Zarah, wakil menteri dalam negeri Saudi untuk Kemampuan Keamanan, dan diberi pengarahan tentang isi paviliun.

Mashat juga terlibat dalam aplikasi Eatmarna yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah. Ini memungkinkan jamaah Umroh untuk meminta izin memasuki Dua Masjid Suci dan membatasi kapasitas sesuai dengan tindakan pencegahan kesehatan Kerajaan.

“Aplikasi Eatmarna berkontribusi pada proses penyelenggaraan masuk Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, yang menandakan bahwa aplikasi tersebut akan terus berlanjut hingga setelah pandemi, karena kami mengharapkan hasil yang positif dari aplikasi tersebut,” ujar Dr. Mashat .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement