Jumat 09 Oct 2020 15:20 WIB

Armeniai Diduga Gunakan Warga Yunani Sebaga Tentara Bayaran

Azerbaijan duga warga Yunani dijadikan Armenia sebagai tentara bayaran

Ilustrasi: Orang-orang memeriksa kerusakan akibat misil yang diluncurkan oleh pasukan Armenia, mengenai satu restoran dan beberapa rumah di tengah bentrokan antara Azerbaijan dan Armenia, pada 8 Oktober 2020, di Barda, Azerbaijan. Enam orang dilaporkan terluka setelah misil mendarat di taman restoran.
Foto: anadolu agency
Ilustrasi: Orang-orang memeriksa kerusakan akibat misil yang diluncurkan oleh pasukan Armenia, mengenai satu restoran dan beberapa rumah di tengah bentrokan antara Azerbaijan dan Armenia, pada 8 Oktober 2020, di Barda, Azerbaijan. Enam orang dilaporkan terluka setelah misil mendarat di taman restoran.

IHRAM.CO.ID -- Penasehat Presiden Azerbaijan Hikmet Hajiyev mengungkapkan pihaknya menerima informasi bahwa warga Yunani asal Armenia akan datang ke wilayah pendudukan Armenia di Karabakh untuk berperang melawan tentara Azerbaijan.

Dalam konferensi pers, Hajiyev mengatakan bahwa warga Yunani dari etnis Armenia telah mendatangi wilayah itu sebagai petarung asing dan tentara bayaran untuk mengambil bagian dalam serangan Armenia terhadap Azerbaijan.

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan memanggil dubesnya di Yunani untuk berkonsultasi serta meminta otoritas Yunani untuk menyelidiki hal tersebut.

Hubungan antara dua bekas republik Soviet telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, wilayah yang diakui secara internasional di Azerbaijan.

Bentrokan baru meletus pada 27 September, dan sejak itu Armenia melanjutkan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan.

OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS - dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata disepakati pada tahun 1994.

Banyak kekuatan dunia, termasuk Rusia, Prancis, dan AS, mendesak gencatan senjata baru. Turki, sementara itu, telah mendukung hak Azerbaijan untuk membela diri dan menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement