Sabtu 17 Oct 2020 04:35 WIB

China Larang Haji dan Umroh Secara Mandiri

Perjalanan haji dan umroh harus diatur oleh Asosiasi Islam China.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
China Larang Haji dan Umroh Secara Mandiri. Jamaah haji China.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
China Larang Haji dan Umroh Secara Mandiri. Jamaah haji China.

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China memperkenalkan aturan baru terkait haji dan umroh. China melarang ziarah seperti haji dan umroh secara pribadi atau independen.

Menurut pengamat, langkah ini adalah upaya lain Partai Komunis mengendalikan urusan agama. Aturan yang dikeluarkan pada Senin (12/10) tersebut berlaku untuk aktivitas ziarah Muslim untuk urusan seperti ibadah haji. Lembaga negara urusan agama setempat mengatakan, semua perjalanan ke Arab Saudi harus diatur oleh Asosiasi Islam China, sebuah organisasi yang dikendalikan partai di sana.

Baca Juga

 “Asosiasi harus mendidik peserta haji tentang perilaku patriotik dan aman, memperkuat manajemen peserta, dan mencegah infiltrasi pemikiran dan perilaku ekstremis agama yang membahayakan keamanan nasional,” kata pemerintah dalam peraturan tersebut seperti dilansir di South China Morning Post, Kamis (15/10).

Advokat hak Uighur-Amerika yang bertugas di Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional Nury Turkel mengatakan, melarang 'haji ilegal' dan hanya mengizinkan ziarah resmi ke Makkah sebetulnya telah menjadi kebijakan sejak 2005. Tetapi aturan baru tersebut sekarang menunjukkan bagaimana otoritas China akan memilih peserta haji.

Sebab, lanjut Turkel, hanya jamaah yang patriotik dan taat hukum yang memiliki perilaku baik dan dapat mendanai perjalanan sendiri yang akan disetujui otoritas China. Menurutnya, langkah ini sama saja memberlakukan ujian politik bagi umat Islam yang ingin pergi haji.

"Sangat mungkin pemerintah mendiskriminasi kelompok Muslim tertentu karena ujian politik ini, khususnya Muslim Uighur, yang bukan lagi menjadi fenomena baru," kata Turkel.

Pemerintah China mendapat kecaman keras internasional karena penindasannya terhadap kegiatan keagamaan di wilayah paling barat Xinjiang. Kelompok hak asasi manusia bahkan memperkirakan ada lebih dari satu juta orang Uighur berbahasa Turki dan beragama Islam telah ditahan di kamp-kamp pengasingan dan tidak sedikit menjadi sasaran kerja paksa.

https://www.scmp.com/news/china/society/article/3105694/beijing-bans-personal-pilgrimages-mecca-chinese-muslims

https://www.asiaone.com/china/beijing-bans-personal-pilgrimages-mecca-chinese-muslims

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement