Senin 19 Oct 2020 21:02 WIB

Amphuri Masih Menunggu Final Regulasi Umroh Arab Saudi

Jamaah yang tertunda keberangkatannya akan diprioritaskan berangkat umroh lebih dulu.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Amphuri Masih Menunggu Final Regulasi Umroh Arab Saudi (ilustrasi).
Foto: AP/HOGP/Saudi Ministry of Hajj and Umrah
Amphuri Masih Menunggu Final Regulasi Umroh Arab Saudi (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Amphuri, Firman mengatakan pihaknya masih menunggu final regulasi dari Pemerintah Arab Saudi, terkait pelaksanaan umroh di masa Pandemi. Firman berharap, jamaah Indonesia masuk dalam daftar negara yang diizinkan oleh pemerintah Saudi.

"InsyaAllah jamaah umroh Indonesia akan diberikan kesempatan pertama untuk bisa menunaikan ibadah umroh ke tanah suci. Kenapa? Karena sampai saat ini belum ada larangan yang menyatakan kedatangan warga negara Indonesia ke tanah suci, dan penerbangan ke Saudi tetap masih berjalan sampai saat ini," kata Firman, Senin (19/10).

Firman juga mengaku bersyukur sejak umroh dibuka pada fase pertama hingga fase kedua, berjalan lancar dan tidak ada laporan penyebaran Covid-19 di antara jamaah. Menurutnya, hal ini merupakan pertanda baik bahwa Arab Saudi akan membuka umroh untuk jamaah dari berbagai negara pada fase ketiga, 1 November 2020 nanti.

"Ini pertanda baik bagi kami penyelenggara umroh, anggota Amphuri dan pertanda baik bagi umat Islam Indonesia dan umat Islam seluruh dunia," ucapnya.

Karena itu, Amphuri yang menaungi 454 anggota sampai saat ini masih menunggu final regulasi dari Pemerintah Arab Saudi. Sehingga pihaknya dapat segera mempersiapkan segala hal, termasuk jamaah umroh yang akan berangkat ke Arab Saudi.

"Kami, Amphuri masih menunggu final regulasi yang diterapkan pemerintah Arab Saudi untuk mendapatkan visa tersebut, kita berharap dalam beberapa hari kedepan, SOP atau regulasi atau standar-standar protokol tertentu untuk pencegahan covid sudah bisa kami dapatkan," ungkapnya.

Menurut Firman, jamaah yang tertunda keberangkatannya pada 27 Februari lalu, akan diprioritaskan berangkat umroh lebih dulu. 

Firman juga berharap pemerintah Indonesia turut aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi, untuk mendapatkan kuota umroh untuk jamaah Indonesia. Karena Arab Saudi telah membatasi jumlah jamaah yang hendak melakukan umroh di masa Pandemi.

"(Saat pandemi) batasan maksimal perhari 20 ribu jamaah umroh, sedangkan selama ini ketika belum ada pandemi Indonesia selalu mengirimkan minimal lima ribu sampai 10 ribu, jadi berharap Indonesia sebagai masyarakat muslim terbesar di dunia mendapatkan porsi yang sesuai," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement