Rabu 21 Oct 2020 07:45 WIB

Umroh Tahap Pertama Diikuti 125 Ribu Jamaah

125 ribu jamaah umroh di tahap pertama.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Tahap Pertama Umrah Catat Lebih dari 125k Jamaah. Foto: Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Tahap Pertama Umrah Catat Lebih dari 125k Jamaah. Foto: Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengatakan lebih dari 125.000 orang telah melakukan umroh pada fase pertama. Kementerian juga membenarkan sejauh ini tidak ada infeksi Covid-19 yang tercatat di antara para peziarah.

"Tahap pertama berhasil diselesaikan Sabtu (17/10) lalu, di mana kami menerima lebih dari 125.000 jamaah. Fase pertama hanya fokus umroh, tidak ada sholat," kata Wakil Sekretaris Kementerian Haji dan Umrah, Dr. Amr Al-Maddah, dilansir di Arab News, Rabu (21/10).

Baca Juga

Ia juga menambahkan, sejauh ini aplikasi Eatmarna telah diunduh lebih dari 2,5 juta kali. Sementara itu, Masjidil Haram disebut telah menerima 40.000 jamaah shalat dan 15.000 jamaah umrah pada tahap kedua Umroh.

Al-Maddah menekankan tidak ada izin umroh dan kunjungan kecuali melalui aplikasi yang sudah disiapkan. Setiap pihak diharuskan waspada terhadap aplikasi dan platform palsu yang bertujuan untuk menipu jamaah.

Tercatat ada 531 perusahaan dan lembaga umrah yang bersiap menerima jamaah yang ingin menunaikan umroh maupun sholat di Masjidil Haram pada tahap ketiga.

Kementerian meluncurkan aplikasi untuk membantu memfasilitasi Umrah bagi Muslim yang ingin mengunjungi Masjid Suci Kerajaan di tengah pandemi Covid-19. Ibadah dilakukan sambil mempertahankan langkah-langkah kesehatan yang ketat.

Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci telah mengalokasikan pintu masuk khusus dan ruang untuk sholat di lantai pertama Masjidil Haram bagi penyandang disabilitas. Ruang sholat khusus ini dialokasikan dengan menggunakan selotip.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengumumkan 385 kasus virus korona baru pada Selasa (20/10). Total ada 342.968 orang di Saudi yang tertular penyakit tersebut.

Dari kasus baru tersebut, 41 persen perempuan, 10 persen anak-anak, 4 persen lansia dan 86 persen dewasa. Ada 8.481 kasus aktif yang masih mendapat perawatan medis dan 840 di antaranya dalam kondisi kritis.

Arab Saudi juga mencatat 375 pemulihan baru, sehingga jumlah pemulihan menjadi 329.270. Menurut kementerian, Madinah mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 59 kasus. Makkah melaporkan 27 kasus dan Riyadh memiliki 23 kasus.

Di hari yang sama, Kemenkes melaporkan 16 kematian lainnya. Dengan penambahan ini, total korban tewas di Kerajaan menjadi 5.217.

Arab Saudi telah melakukan lebih dari 7,45 juta uji reaksi berantai polimerase (PCR). 54.477 uji reaksi dilakukan dalam 24 jam terakhir.

Klinik Tetamman, milik kementerian di Hafar Al-Batin, sejauh ini telah memberikan layanan kepada 16.496 orang melalui empat klinik yang tersebar di beberapa fasilitas kesehatan.

Di Riyadh, 229.501orang telah mengunjungi 48 klinik Tetamman di wilayah tersebut. Provinsi Timur mencatat 146.955 kunjungan di 16 klinik.

Klinik Tetamman telah dialokasikan oleh kementerian untuk melayani siapa saja yang menunjukkan gejala Covid-19, termasuk suhu tinggi, disertai sesak napas atau batuk. Klinik tersedia untuk semua orang, termasuk Saudi, ekspatriat, dan pelanggar sistem residensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement