Kamis 22 Oct 2020 16:01 WIB

KJRI: Aplikasi Eatmarna Digunakan Sampai Umroh Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga umroh nanti aplikasi Earmarna akan tetap digunakan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi tengah mempersiapkan diri menerima jamaah umroh di luar lingkungan Kerajaan. Konsul Haji KJRI Endang Jumali menyebut pada tahap ketiga nanti aplikasi Earmarna akan tetap digunakan.

"(Eatmarna) Akan digunakan, namun ada komponen khusus. Namun kami belum menerima secara detail teknisnya," ujar Endang Jumali saat dihubungi Republika, Kamis (22/10).

Keputusan Arab Saudi untuk membuka kembali umroh setelah ditangguhkan akibat pandemi Covid-19 disambut baik dan dinantikan umat Muslim. Pada 1 November nanti, Saudi berencana meningkatkan kapasitas jamaah dengan membuka pintu bagi umat Muslim seluruh dunia.

Terbaru, Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Umrah, Abdul Rahman Syams, mengatakan ada lebih dari 700 perusahaan umroh di Saudi yang saat ini sedang menyelesaikan proses untuk menerima jamaah haji asing.

Syams mengatakan, mekanisme reservasi jamaah dari luar Kerajaan akan melalui perusahaan umroh yang berizin. Kedatangannya dilakukan secara berkelompok dan bukan perorangan.

Perihal mekanisme tersebut, Endang menyebut telah melakukan komunikasi dengan pihak terkait. "Kami sudah komunikasi terkait hal tersebut. Pihak kementerian katanya akan memberikan penjelasan dua hari lagi," lanjutnya.

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari Kerajaan perihal negara mana saja yang akan diizinkan memberangkatkan jamaah umrohnya. Namun, pengumuman seputar protokol kesehatan sudah diedarkan.

Salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi adalah tidak boleh ada layanan prasmanan atau buffet bagi jamaah umroh di setiap hotelnya. Selain itu, dalam satu kamar hanya boleh diisi 2 orang dengan jarak antar kasur dua meter. Jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh juga wajib menjalankan tes PCR.

Dalam proses persiapan teknis menyambut pelaksanaan umroh tahap ketiga, Endang menyebut KJRI tidak terlibat secara langsung. Pihaknya hanya akan memantau dari jauh. Selama pelaksanaan umroh tahap I dan II, ia juga menyebut sudah banyak ekspatriat Indonesia yang bergabung. Namun, ia tidak memegang data lengkap karena harus meminta ke programmer datanya.

Tahap pertama umroh dibuka pada 4 Oktober dengan kapasitas 30 persen atau 6.000 jamaah per hari. Pada tahap kedua yang dibuka pada 18 Oktober, kapasitas ditingkatkan menjadi 75 persen atau 15.000 jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement