Jumat 30 Oct 2020 08:05 WIB

Maulid Momen Mengenal Rasulullah untuk Lebih Mencintainya

Maulid Nabi jadi kesempatan umat islam mengetahui sejarah Rasulullah Saw

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Rabithah Alawiyah organisasi Islam yang menjadi wadah resmi para Habib se-Indonesia, Habib Zen Umar Sumaith menyampaikan bahwa dengan masuknya bulan Maulid Nabi, ini kesempatan bagi umat Islam untuk mengetahui sejarah atau tarikh Rasulullah SAW.

"Agar timbul kecintaan kepada beliau sebagaimana diwajibkan oleh agama dan menjadikan beliau teladan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi dengan sesama Muslim maupun non-Muslim dan menunjukkan bagaimana umat Islam mampu menunjukkan hubungan saling menghormati, dalam bermuamalah maupun dalam hubungan antar negara," kata Habib Zen kepada Republika, Kamis (29/10).

Habib Zen mengingatkan, bagi seorang Muslim nikmat yang terbesar adalah dijadikan menjadi seorang yang beriman. Tentu tidak akan menjadi orang yang beriman dan mengenal Islam jika Allah SWT tidak menciptakan manusia yang termulia yaitu Nabi Muhammad SAW.

Kemudian Allah SWT mendidik dan menjadikan beliau sebagai Nabi dan Rasul akhir zaman. Karena itu mencintai Nabi adalah bagian dari keimanan sebagai umat Islam. Islam mengajarkan kebaikan akhlak dan kesantunan dalam berinteraksi, baik dengan sesama manusia Muslim maupun non-Muslim.

"Tetapi Islam juga mengajarkan ketegasan dalam menjaga aqidah dan menjaga iman dalam sanubari kita," ujarnya.

Habib Zen menceritakan, Nabi Muhammad SAW sangat santun dan sering mendapat hinaan meski peribadi beliau luar biasa. Tetapi beliau bersabar bahkan mendoakan mereka yang kerap menghinanya. Sebagaimana awal dakwah beliau di Tha’if, beliau menolak tawaran Malaikat untuk menghancurkan kota orang-orang yang menghinanya. Justru beliau mendoakan mereka dengan doa yang sangat indah.

Ia menjelaskan, saat zaman Nabi Muhammad SAW memang masyarakat belum mengenal Islam. Tetapi setelah Islam tersebar dan manusia diberi pemahaman tentang Islam, maka jika ada penghinaan terhadap agama Islam, wajib bagi Muslim memberi penerangan secara baik. "Jika sampai tahap ini masih juga mereka mengganggu maka kita harus melawannya," ujarnya.

Habib Zen mengutip sebuah hadis yang diriwatarkan Imam Muslim. Bunyi hadis tersebut, barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika ia masih tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement