Sabtu 31 Oct 2020 23:47 WIB

Mesir Berencana Memiliki 125 Universitas pada 2032

Jumlah penduduk Mesir kini mencapai 100 juta, dan memiliki 72 perguruan tinggi.

Mesir Berencana Memiliki 125 Universitas pada 2032. Universitas Al Azhar Mesir
Foto: google.com
Mesir Berencana Memiliki 125 Universitas pada 2032. Universitas Al Azhar Mesir

IHRAM.CO.ID,KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan bahwa Mesir saat ini berencana untuk memiliki total 125 universitas pada tahun 2032, menjembatani kesenjangan saat ini antara populasi dan universitas dengan kecepatan satu universitas per juta orang.

Dilansir dari Egypt Independent, saat peresmian Universitas King Salman di Sharm el-Sheikh pada hari Sabtu (31/10), Sisi mengatakan bahwa universitas baru tersebut mengikuti spesifikasi dan standar internasional.

“Jumlah penduduk Mesir kini mencapai 100 juta, dan kita memiliki 72 perguruan tinggi, artinya kita membutuhkan 28 perguruan tinggi untuk menjembatani gap antara penduduk dan perguruan tinggi,” kata Sisi.

"Pada 2032 jumlah penduduk akan mencapai 125 juta, dengan peningkatan 25 juta, yang membutuhkan perencanaan untuk menambah jumlah perguruan tinggi menjadi 125."

“Membangun satu universitas menghabiskan biaya sekitar delapan hingga 10 miliar pound, dan ketika kami berencana untuk membangun 30 atau 40 universitas, itu berarti kami membutuhkan sekitar LE400 miliar, untuk konstruksi saja, dan kami sedang berupaya untuk menjembatani kesenjangan antara populasi dan universitas pada kesempatan paling awal,” tambah presiden.

Sisi menegaskan, pemerintah bertujuan membangun perguruan tinggi dengan spesifikasi dan standar internasional, memberikan pendidikan pada jenjang tertinggi dan mengaitkannya dengan pasar tenaga kerja sehingga lulusan perguruan tinggi terjamin peluang kerja.

“Selama tujuh atau enam tahun terakhir, kami berusaha keras untuk mengurangi kesenjangan antara penduduk dan universitas dengan membangun beberapa universitas pada tingkat tertinggi dengan spesifikasi dan standar internasional dan berfokus pada ilmu pengetahuan modern untuk memberikan pendidikan yang baik bagi kami. anak-anak sehingga tidak harus bepergian ke luar negeri,” kata Sisi.

“Kami memiliki 30.000 pelajar Mesir yang belajar di luar negeri, dan ini menjadi beban keuangan bagi keluarga mereka, selain kondisi kesehatan yang saat ini sedang dialami dunia akibat pandemi virus corona, dan kami menargetkan beberapa dari mereka kembali belajar di Mesir,” tambah Sisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement