Selasa 10 Nov 2020 06:44 WIB

Rektor IPB: Hanya Sektor Pertanian yang Tahan Goncangan

Sektor pertanian adalah penyelamat bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional

Rep: Gita Amanda/ Red: Elba Damhuri
Petani memanen padi di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (9/11/2020). Badan Pusat Statistik mencatat sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III-2020 yakni tumbuh sebesar 2,15 persen (yoy).
Foto: Antara/Fauzan
Petani memanen padi di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (9/11/2020). Badan Pusat Statistik mencatat sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III-2020 yakni tumbuh sebesar 2,15 persen (yoy).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria, menegaskan sektor pertanian adalah sektor penyelamat bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional baik saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini maupun pada masa kehidupan normal seperti sedia kala.

Menurut Arif, sektor pertanian telah membuktikan bahwa krisis dan berbagi goncangan yang ada saat ini bukan suatu halangan dalam meningkatkan produksi pangan serta meningkatkan lalu lintas ekspor pertanian.

Baca Juga

"Tumbuhnya sektor pertanian di angka 2,15 persen ini, maka sesungguhnya telah menunjukan bahwa pertanian selalu survive. jadi sebenarnya dari dulu selalu tumbuh dan stabil. Artinya apa? Artinya begitu ada goncangan, goncangan yang begitu besar, maka hanya sektor pertanian yang tetap bertahan bahkan menjadi penyelamat ekonomi nasional," ujar Arif Satria, Senin (9/11).

Arif mengatakan, sudah saatnya sektor pertanian menjadi perhatian khusus semua pihak. Terlebih, catatan BPS pada beberapa waktu lalu harus menjadi momentum bagi pemerintah pusat untuk kembali memprioritaskan kebijakanya pada sektor pertanian.

"Menurut saya ini menjadi hal yang sangat penting uantuk dicatat karena pertanian menjadi penopang utama ekonomi kita. Bayangkan saja, ketika masyarakat sulit mencari kerja pada akhirnya lari juga ke sektor pertanian," katanya.

Ke depan, Arif berharap pemerintah menyiapkan langkah strategi jangka panjang untuk menumbuhkan minat generasi muda dalam membangun pertanian modern yang berbasiskan teknologi canggih. Rumusan tersebut penting dilakukan supaya ekosistem pertanian Indonesia berjalan secara berkelanjutan.

"Kalau ini kita jadikan momentum, maka momentum sekarang ini adalah momentum kemandirian pangan kita, momentum untuk kemajuan pertanian kita. Makanya harus ada rumusan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Terutama mengenai regenerasi petani," tutupnya.

Sebagai informasi, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani muda untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Pencetakan ini dilakukan untuk merealisasikan program jangka panjang pemerintah. Upaya ini bahkan sudah dulakukan dengan melakukan kerja sama dengan Kementerian lain dan perguruan tinggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement