Kamis 19 Nov 2020 09:29 WIB

Pendapat Imam Ghazali tentang Terangkatnya Kabah dari Bumi

Orang-orang melihat Kabah telah diangkat ke langit tanpa ada bekasnya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pendapat Imam Ghazali tentang Terangkatnya Kabah dari Bumi. Suku Qurays dan untanya serta kabah (ilustrasi)
Foto: Dawan of Islam film
Pendapat Imam Ghazali tentang Terangkatnya Kabah dari Bumi. Suku Qurays dan untanya serta kabah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Imam Ghazali dalam Asrar al-Haj menuliskan bahwa ada salah seorang waliyullah yang pernah diperlihatkan rahasia-rahasia Allah. Dia menuturkan. "Aku melihat sebuah daerah perbatasan sujud kepada kota abadan dan aku melihat abadan sujud kepada kota Jeddah," katanya.

Abadan kata Imam Al-Ghazali adalah sebuah wilayah di atas laut Persia berdekatan dengan Bashrah dari arah timur sedikit ke selatan. Telah berkata As-Shagani "Abadan adalah pulau yang dikelilingi oleh cabang sungai Tigris di laut Persia."

Dikatakan bahwa matahari tidak terbenam kecuali ada seorang wali 'Abdal' tawaf di Ka'bah dan tidak terbit fajar kecuali ada wali 'Autad' tawaf di sana. 

Ketika sudah tidak ada thawaf lagi, maka itulah alasan Ka'bah akan diangkat dari bumi. Dan sampai keesokan harinya, orang-orang melihat Ka'bah telah diangkat ke langit tanpa ada bekasnya. "Yang demikian ini terjadi apabila selama tujuh tahun berturut-turut tidak ada seorangpun melaksanakan ibadah haji," katanya.

Imam Ghazali menjelaskan tentang 'Abdal' adalah bentuk jamak dari kata badal. Seakan-akan mereka menghendaki bahwa mereka adalah pengganti para nabi. 

Menurut kaum sufi wali Abdal berjumlah tujuh orang tidak lebih dan tidak kurang. Allah menitipkan tujuh walinya kepada mereka untuk dijaga dan dipelihara. Setiap negara memiliki satu wali yang berada di bawah kekuasaan satu dari mereka. 

Wali pertama berkuasa atas satu wilayah menggantikan Nabi Ibrahim. Wali kedua menggantikan Nabi Musa. Wali ketiga menggantikan Nabi Harun. 

Wali keempat menggantikan Nabi Idris. Wali kelima menggantikan Nabi Yusuf. Wali kenam menggantikan Nabi Isa. Dan wali ketujuh menggantikan Nabi Adam.

Dan kekuasaan mereka berdasarkan urutan tiap-tiap wilayah. Mereka mengetahui apa yang dititipkan Allah dan bintang-bintang yang bergerak, berupa rahasia, pergerakan, orbit dan lainnya.

Mereka mempunyai nama-nama kesucian dalam nama-nama Allah. Tiap-tiap dari mereka tergantung pada apa yang diberikan berupa pengetahuan menurut tentang hakikat nama-Nya. 

Sementara tentang 'Autad' menurut Imam Ghazali berjumlah ada empat orang di setiap zaman tidak lebih dan tidak kurang. 

Pertama ditugaskan Allah untuk menjaga dan menguasai wilayah timur. Wali kedua menangani wilayah barat. Wali ketiga mengurusi wilayah selatan. Dan wali keempat berkuasa atas wilayah utara. "Keberadaan mereka diungkapkan dengan gunung-gunung. Kekuasaan mereka di dunia seperti kekuatan gunung di bumi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement