Jumat 20 Nov 2020 05:45 WIB

Ini Rute ke Makkah Setelah Perbatasan Arab dan Irak Dibuka

Umat Islam menggunakan rute ini sejak 1.277 tahun lalu

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Subarkah
Perbatasan Irak-Saudi Arabia di Gurun Arar.
Foto: Google.com
Perbatasan Irak-Saudi Arabia di Gurun Arar.

IHRAM.CO.ID, -- Seperti diketahui, Arab Saudi dan Irak pada Rabu (17/11) bersepakat untuk membuka kembali perbatasan antara kedua negara di gurun Arar setelah ditutup selama 30 tahun sejak Perang Teluk.

Kabar ini tentu menggembirakan, terutama bagi para peziarah haji dari daerah sekitar kawasan tersebut, terutama bagi para jamaah haji asal Rusia yang gemar naik mobil ke Makkah.

Sejak Islam hadir, para pengelana yang akan ke tanah suci dari Irak sudah kenal jalur tersebut. Dan melalui jalur itu kota Taif yang tak jauh dari Makkah merupakan titik temunya.

Dari kajian sejarah, umat Islam menggunakan rute ini sejak 1.277 tahun yang lalu untuk melaksanakan haji dari era khalifah hingga pemerintahan Raja Abdul Aziz, selaku pendiri Saudi.

Dilansir dari Saudi Gazette,  Rute Zubaida sejauh 1.500 kilometer dimulai dari Kufah, Irak sedangkan rute Basara dilalui jamaah sejauh 1.200 kilometer dari kota Basara Irak.

Kedua rute ini memiliki jalur paralel melalui jazirah Arab dari utara dan bertemu di Um Kharman, sebuah tempat yang dikenal sebagai Awtas, terletak di Aqeeq, utara Taif. Awtas juga dikenal sebagai pintu gerbang timur Makkah.

What is the distance from Muscat Oman to Makkah Saudi Arabia? Google Maps  Mileage, Driving Directions & Flying Distance - Fuel Cost, Route and Journey  Times Mi Km

Pemerintah Saudi telah mendirikan tempat pemberhentian (stasiun) sepanjang dua rute bagi jamaah yang akan beristirahat. Di sana terdapat kolam dan air minum.

Sejarawan Jalaludin al Suyouti dan Saad al Rasyid dalam bukunya menyebutkan stasiun ini didirikan sejak Khalifah al Mahdi al Abbasi di tahun 161 Hijriyah. Pada jalur Zubaida terdapat 27 stasiun.

Studi arkeologi menunjukkan bangunan yang dibangun sepanjang di dua jalur tersebut mengikuti desain arsitektur Islam. Bangunan ini memiliki dinding kuat cermin arsitektur Islam di masa itu. Kolam dibuat bentuk persegi, persegi panjang dan melingkar.

Kanal juga dibangun untuk membawa air dari lembah ke kolam. Kolam ini dikenal dengan kolam Zubaida, Kharaba dan Bareeka. Sedangkan jamaah haji biasa mengambil miqat dan mengenakan ihram di Dat Al erq.

Rute haji Basara biasanya melewati timur laut Saudi, termasuk Wadi al Batin dan melintasi padang pasir Dahnaa untuk mencapai Qassim. Setelah itu jalannya sejajar dengan rute Zubaidah dan bertemu di Awtas, kira-kira 16 kilometer dari miqat Dat Al Erq berjarak 92 kilometer dari utara Makkah.

Raja Abdul Aziz berusaha menyediakan fasilitas dan layanan yang dibutuhkan bagi tamu Allah. Begitu juga dengan anak-anaknya sebagai penerus.

Gubernur Makkah Pangeran Khaled al Faisal berencana untuk mengembangkan Miqat Dat Al erq. Proyek ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 99 juta riyal.

Daerah yang dikembangkan seluas 25 ribu meter persegi. Masjid akan dibangun dengan daya tampung 27 ribu jamaah, 450 toilet, sistem pengeringan air hujan, tangki penyimpanan air dan parkir untuk 600 mobil di samping kompleks pertokoan, perumahan untuk imam dan muazin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement