Rabu 25 Nov 2020 09:43 WIB

Arab Saudi akan Lakukan Vaksinasi Covid-19 dengan Gratis

Vaksinasi Covid-19 di Arab Saudi digratiskan

Vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkan AstraZeneca bersama University of Oxford diperkirakan bisa diperoleh seharga tiga dolar AS, sekitar Rp 42 ribu.
Foto: EPA
Vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkan AstraZeneca bersama University of Oxford diperkirakan bisa diperoleh seharga tiga dolar AS, sekitar Rp 42 ribu.

IHRAM.CO.ID, Arab Saudi akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin melawan virus corona. Ini dilakukan setelah keamanan vaksin tersebut dipastikan.

“Kerajaan (Arab Saudi) akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin melawan COVID-19 setelah memastikan efektivitas dan keamanannya,” kata Penjabat Menteri Media Dr. Majed bin Abdullah al-Qassabi selama pertemuan kabinet virtual, yang dipimpin oleh Raja Salman bin Abdulaziz.

Seperti dikutip laman Al Arabiya, sehari sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan Kerajaan akan menyediakan vaksin virus korona gratis untuk semua orang yang tinggal di Arab Saudi.

"Vaksin COVID-19 akan tersedia untuk semua orang di Arab Saudi secara gratis. Kami berharap memiliki cukup vaksin untuk mencakup 70 persen dari populasi negara itu pada akhir 2021," seperti diberitakan televisi pemerintah Al-Ekhbariya TV mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Abdelali mengatakan dalam konferensi pers harian virus corona: "Setiap vaksin harus aman, efektif, dan disetujui oleh otoritas terkait."

Kasus virus korona Arab Saudi mencapai 355.741 kasus. Sebanyak yang 344.311 pasien pulih dan 5.811 kematian.

Perlombaan untuk memproduksi vaksin melawan virus COVID-19 telah menghasilkan beberapa kandidat terdepan.Pfizer dan Moderna telah mengumumkan awal bulan ini kandidat vaksin COVID-19 yang berhasil, masing-masing lebih dari 90 persen efektif.

Rusia juga mengumumkan pada 9 November bahwa vaksin virus korona Sputnik V lebih dari 90 persen efektif.

AstraZeneca mengumumkan pada hari Senin bahwa vaksinnya, yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, 90 persen efektif dalam mencegah COVID-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement