Senin 30 Nov 2020 21:17 WIB

Muhammadiyah Imbau Pemerintah Fokus Hadapi Saparatis Papua

Energi pemerintah jangan teroecah dalam hadapi separatis

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Subarkah
Mahasiswa meminta kemerdekaan Papua Barat dalam sebuah unjukrasa di Jawa Timur di tahun 2013.
Foto: AFP
Mahasiswa meminta kemerdekaan Papua Barat dalam sebuah unjukrasa di Jawa Timur di tahun 2013.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan, situasi di Papua saat ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Karena, menurut dia, sebagian warga Papua telah menyatakan dirinya ingin keluar dari NKRI dan membentuk negara Papua sendiri.

“Untuk itu Muhammadiyah mengimbau pemerintah untuk fokus dalam menghadapi gerakan separatis tersebut dengan melakukan berbagai pendekatan mulai dari pendekatan yang bersifat soft berupa dialog sampai kepada pendekatan militer,” ujar Anwar dalam keterangna tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (30/11).

Karena, lanjut dia, kalau pemerintah tidak bersungguh-sungguh dalam menghadapi masalah ini, tidak mustahil Papua dan Papua Barat akan bisa  bernasib seperti Timor Timur.

“Apalagi melihat sebagian dari negara-negara dunia Internasional baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam telah memberikan dukungan bagi berdirinya negara Papua yang terpisah dari Indonesia,” ucapnya.

Anwar menjelaskan, sebagai negara yang berdaulat Indonesia tentu tidak mau kedaulatannya diganggu. Oleh karena itu, menurut Anwar, pemerintah perlu memperkokoh persatuan dan kesatuan di Indonesia.

“Supaya kekuatan kita untuk menghadapinya maksimal, maka persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa harus kuat,” kata Anwar.

Selain itu, tambah dia, hal-hal yang tidak begitu penting harus dikesampingkan dulu agar energi dan tenaga bangsa ini tidak terkuras.

“Karena, kalau hal itu terjadi maka kelompok separatis akan menang dan tertawa karena mereka sudah bisa lepas dan terbebas dari NKRI, serta  membentuk negara sendiri dan kita jelas tidak mau itu terjadi,” jelas Wakil Ketua Umum MUI ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement