Selasa 01 Dec 2020 05:53 WIB

Islam Dicitrakan Buruk Dorong Wanita Barat Jadi Mualaf

Banyak wanita Barat pelajari Islam untuk cari kelemahannya namun malah jadi mualaf

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Elba Damhuri
Ilustrasi Muslimah
Foto: Pixabay
Ilustrasi Muslimah

IHRAM.CO.ID, EDINBURGH -- Citra buruk yang digambarkan media Barat kepada Islam sejak lama seakan tidak lagi mampu membendung ajaran Nabi Muhammad SAW ini tersebar luas. Terlebih bagi wanita Barat, citra buruk tentang perlakuan Islam kepada perempuan yang coba digambarkan media Barat justru membuat mereka ingin

Persepsi dunia Barat kalau Islam memperlakukan wanita dengan buruk justru membuat banyak kalangan wanita paling banyak yang memeluk Islam. Mereka mempelajari Islam untuk melihat kesalahannya, namun justru menjadi Muslimah. 

Baca Juga

Dilansir dari Islam Web, seorang wanita asal Glaslow, Skotlandia, Bagi Bahiya Malik atau Lucy Norris (40 tahun) mengisahkan Islam telah memotivasi hidupnya. Ia tumbuh sebagai penganut Kristen di pedesaan West Midlands, namun berakhir memeluk Islam beserta semua saudaranya. 

"Mungkin selama masa remaja kami tidak begitu bahagia. Saya tidak bisa benar-benar mengatakan apa itu, saya tidak tahu apakah kami merasa ada sesuatu yang hilang atau kami tidak cocok," katanya. 

 

Selama dua tahun Bahiya mengikuti kursus media dan televisi di Edinburgh tetapi merasa tidak terinspirasi. Setelah sekitar enam bulan belajar tentang Islam, Bahiya menyadari menjalani hidupnya sesuai dengan aturan Islam adalah hal yang akan membuatnya bahagia. Sehingga saat kunjungan ke masjid di London, ia mengucap syahadat. 

"Saya pikir itu adalah sesuatu yang Anda rasakan di dalam hati Anda, tarikan ini. Anda tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Ini seperti hati Anda yang berbicara, sesuatu yang Anda rasakan di dalam dan Anda tahu itu untuk Anda, Allah telah memilih ini untuk Anda, itu di luar kekuasaan Anda," jelasnya. 

Wanita yang beralih ke Islam sadar akan persepsi Barat yang tersebar luas bahwa mereka ditindas dan didiskriminasi, tetapi bersikeras penggambaran itu adalah gambar yang salah. Bagi banyak orang, ini adalah perjalanan spiritual jauh dari menekan. Islam justru meningkatkan status sosial mereka dan memberi mereka hak-hak baru.

Sebagai tindakan kesopanan, banyak wanita Muslim tidak memakai make up di luar rumah dan dengan senang hati membuang kebiasaan lama mereka karena merasa terbebaskan karena mengetahui bahwa penampilan mereka tidak menjadi masalah. "Saya merasa karena Anda menutupi diri Anda sendiri, Anda tidak dilihat sebagai simbol seks, dan karena orang tidak dapat menilai Anda dari penampilan Anda, mereka harus menilai Anda sebagai manusia. Itu cukup membebaskan," kata Bahiya. 

Pengalaman lain diceritakan mualaf yang juga berasal dari Skotlandia, Kimberley McCrindle yang menyebut menjadi Muslimah telah mengubah kehidupannya. Ketika banyak orang banyak menilai dirinya dari bentuk tubuhnya, Islam membuat dirinya merasa aman dan bebas. 

"Saya sedang mencari kedamaian. Saya pernah mengalami masa lalu yang sulit, masa remaja saya tidak terlalu bagus, saya diintimidasi di sekolah, orang-orang menyebut saya gemuk dan jelek, dan saya mencari sesuatu untuk membuat saya bahagia," katanya.

"Saya mencoba pergi ke gereja seminggu sekali, tetapi saya tidak akan menggolongkan diri saya sebagai seorang Kristen; Saya hanya tertarik. Tetapi itu bukan untuk saya, saya tidak merasa damai di sana," tambahnya. 

McCrindle menjadi seorang Muslim pada 2004 dan sekarang dikenal dengan nama pernikahan Arabnya, Tasnim Salih. Dia adalah salah satu dari sekian banyak wanita Inggris yang beralih ke Islam. Islam dianggap sebagai agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

"Sepertinya Anda benar-benar diperhatikan. Sebagai seorang wanita Muslim, pria Muslim sangat menghormati Anda, mereka melakukan segalanya untuk Anda. Anda sangat dipikirkan dan dilindungi," ujarnya.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement