Kamis 03 Dec 2020 18:00 WIB

Makassar Daur Ulang Mobil Sampah Jadi Bus Wisata

Operasional bus wisata disiapkan tiga koridor secara gratis.

Makassar Daur Ulang Mobil Sampah Jadi Bus Wisata. Pengunjung menikmati suasana matahari tenggelam di Pantai Tanjung Layar Putih, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (30/8/2020). Pantai tersebut menjadi objek wisata alternatif yang menarik untuk melihat matahari tenggelam dan ramai dikunjungi wisatawan saat libur akhir pekan.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Makassar Daur Ulang Mobil Sampah Jadi Bus Wisata. Pengunjung menikmati suasana matahari tenggelam di Pantai Tanjung Layar Putih, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (30/8/2020). Pantai tersebut menjadi objek wisata alternatif yang menarik untuk melihat matahari tenggelam dan ramai dikunjungi wisatawan saat libur akhir pekan.

IHRAM.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar menghadirkan inovasi berbasis layanan transportasi yakni Bus Wisata Metro Kota yang resmi diluncurkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah di Anjungan Pantai Losari untuk mendorong Kota Makassar menjadi kota wisata.

"Bus ini adalah hasil recycle atau daur ulang dari mobil sampah Tangkasaki yang akan dioperasikan hari ini di Kota Makassar," kata Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin, Kamis (3/12).

Baca Juga

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pada kesempatan tersebut mengapresiasi ide brilian dari jajaran pemerintah Kota Makassar. Menurut dia, hal ini bagi masyarakat Kota Makassar akan menjadi berkah, karena ini ide sangat brilian. Biasanya mobil rongsokan dimusnahkan tapi ini bisa dimanfaatkan kembali.

"Hari ini kita membuktikan semua bisa menciptakan pemerintahan yang amanah, pemerintahan yang melayani dan betul-betul memiliki kepedulian tinggi," kata Nurdin.

Untuk operasional bus wisata telah disiapkan tiga koridor yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Rudy mengatakan pengadaan mobil ini dalam rangka mendorong Makassar menjadi kota tujuan wisata.

“Jadi pengadaan ini wujud reinkarnasi dari mobil sampah tangkasaki. Berangkat dari keinginan kami untuk mendorong Makassar menjadi kota tujuan wisata, kota ramah investasi,” ujarnya.

Selain itu, Rudy mengatakan ini juga sebagai bentuk rasa dari memanusiakan manusia. Mobil Tangkasaki dinilai cara kerjanya masih bersifat konvensional.

“Sebenarnya yang menjadi keprihatinan kita mobil tangkasaki ini cara kerjanya sangat manual. Kenapa demikian? Karena dinaikkan cara manual, didorong ked alam sampahnya masih manual dan dikeluarkan sampahnya pun masih manual. Jadi kita miris melihat petugas kebersihan kita yang rela masuk di dalam mobil sampah hanya untuk mengeluarkan sampah yang sudah diangkut. Semua ini berawal dari sini,” ujarnya.

Karenanya, kehadiran bus ini menjadi salah satu cara untuk menggunakan truk sampah Tangkasi menjadi lebih berguna. Dia mengatakan tidak mungkin dibiarkan saja begitu. Ada sekitar 400 mobil sampah yang 120 unit di antaranya adalah mobil Tangkasaki, dan sisanya mobil tongkang.

Transportasi kota gratis tidak ada, sehingga dibuat bus hasil recycle mobil Tangkasasi. Sebelumnya sudah dihadirkan juga mobil sampah konfaktor yang perbandingan kerjanya itu 1:3 dibandingkan mobil Tangkasaki.

Sebagai langkah awal Bus Wisata Metro Kota Makassar ini hanya dihadirkan 3 unit. Namun, kini tengah mengusulkan tambahan 10 unit secepatnya.

Bus ini akan melayani tiga koridor, yaitu Koridor 1 (Datu museng- Sultan Hasanuddin - Slamet Riyadi - Riburane - Ujungpandang- Pattimura - Sombaopu- Datumuseng).

Koridor 2 (Penghibur- pasar ikan- ujungpandang - nusantara - Riburane- ahmad yani- sudirman- kartini- botolempangan- amanagappa- sudirman- hajibau- penghibur)

Koridor 3 (Penghibur - pasar ikan- ujung pandang- riburane- ahmad yani - balaikota- thamrin - botolempangan- arief rate- sultan hasanuddin- lamadukelleng- haji bau- metro tanjung bunga - zona lego- lego - penghibur).

“Jadi ini gratis untuk warga Makassar dan wisatawan yang ke Makassar. Jam operasionalnya diusahakan dari pagi sampai malam dengan sopir dan pengawas di bus bekerja dengan shift,” jelasnya.

Dalam acara launching itu juga turut ditampilkan dua unit mobil Damkar Sulsel yang tidak terpakai lagi tapi direcycle menjadi mobil caddy. Mobil caddy ini diperuntukkan untuk wisatawan di Bira, Bulukumba. 

Mobil damkar usang itu jarak tempuhnya masih 7.000 kilometer. Mobil tersebut merupakan damkar penolong dari Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement