Jumat 04 Dec 2020 22:09 WIB

Pemprov Babel Bantu 9.817 UMKM Terdampak Covid-19

Pendapatan UMKM mengalami penurunan cukup tinggi jika dibandingkan sebelum.

Pemprov Babel Bantu 9.817 UMKM Terdampak Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Pemprov Babel Bantu 9.817 UMKM Terdampak Covid-19 (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membantu 9.817 usaha mikro kecil menengah (UMKM) terdampak Covid-19, sebagai langkah menumbuhkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Pandemi Covid-19 ini membuat perkembangan UMKM mengalami penurunan, bahkan tidak sedikit UMKM yang terpaksa menutup usahanya," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah di Pangkalpinang, Jumat (4/12).

Ia mengatakan berdasarkan data dan koordinasi dengan pembina kabupaten/kota UMKM yang terdampak Covid-19 hingga September mencapai 9.817 UMKM, karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat khususnya pemberlakuan jam berusaha, sehingga omset yang diperoleh UMKM semakin berkurang.

"Pendapatan UMKM mengalami penurunan cukup tinggi jika dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19, sehingga mengakibatkan pengurangan pegawai UMKM tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah provinsi telah melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan kembali UMKM ini diantaranya pemasaran secara digitalisasi, memfasilitasi UMKM untuk melakukan penjualan pada “market place” baik berskala nasional maupun internasional dan promosi melalui media elektronik dan media online serta, melakukan pameran virtual guna memperkenalkan produk unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Selain itu, mendorong UMKM untuk meningkatkan daya saing melalui fasilitasi sertifikat halal, fasilitasi kemasan produk, bantuan alat pendukung produksi, mendekatkan pada akses pembiayaan serta menjalin kemitraan dengan lembaga lainnya untuk bersinergi dalam pengembangan UMKM.

"Kita juga menggali usaha-usaha baru yang berasal dari kearifan lokal yang selama ini belum tersentuh, contohnya pemanfaatan lidi nipah dari Kota Kapur yang saat ini sudah diekspor ke Nepal," katanya.

Ia menambahkan selain itu melakukan pelatihan produktivitas untuk membuat kerajinan yang diorientasikan untuk kebutuhan lokal, nasional, dan ekspor, pendampingan baik oleh pembina KUKM, menyediakan konsultan PLUT, PPKL, dan pendamping pasca pelatihan, sosialisasi dan mendorong UMKM agar dapat memanfaatkan kebijakan pemerintah pusat melalui program dan kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar 2,4 juta hingga, mengimbau seluruh ASN untuk membeli produk UMKM Bangka Belitung.

"Kita mengakui masih ada kendala yang dihadapi, seperti keterbatasan anggaran yang mengakibatkan program dan kegiatan belum dapat dijalankan secara optimal, sumber daya manusia UMKM sangat terbatas mengakibatkan program dan kegiatan yang berbasis teknologi, tidak dapat direalisasikan secara optimal," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement