Senin 07 Dec 2020 19:12 WIB

Konflik Erdogan vs Macron Makin Panas

Konflik antara Presiden Erdogan dan PM Macron makin meruncing

Rep: Mabruroh/ Red: Elba Damhuri
Erdogan dan Macron berselisih soal konflik Libya, Mediterania Timur, hingga Karabakh. Ilustrasi.
Foto: EPA
Erdogan dan Macron berselisih soal konflik Libya, Mediterania Timur, hingga Karabakh. Ilustrasi.

IHRAM.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pada Jumat (4/12) bahwa dirinya berharap Prancis segera menyingkirkan Presiden Emmanuel Macron. 

berkepanjangan. 

“Macron membebani Prancis. Macron dan Prancis sebenarnya sedang melalui periode yang sangat berbahaya,” kata Erdogan kepada wartawan, merujuk pada protes yang dilakukan di kota-kota Prancis.  

"Harapan saya adalah Prancis menyingkirkan masalah Macron secepat mungkin," tegas Erdogan dilansir dari Abna24, Ahad (6/12). 

 

Ankara dan Paris juga saling menuduh atas peran mereka dalam konflik Nagorno-Karabkah. Menurut Prancis, Turki memicu pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni etnis Armenia. 

Ankara, yang mendukung etnis Turki di Azerbaijan selama pertempuran berpekan-pekan yang mengusir pasukan Armenia dari wilayah sekitar Nagorno-Karabakh, jelas membantahnya. 

Menurut Turki, Prancis sebagai salah satu ketua kelompok Minsk yang dibentuk untuk menengahi masalah tersebut, tidak objektif. 

Sebagai mediator, kata Erdogan, Paris tidak lebih karena dukungannya untuk Armenia dan mengecam resolusi Senat Prancis yang mendesak agar Nagorno-Karabakh diakui sebagai sebuah republik. 

Presiden Azeri, Ilham Aliyev, memiliki beberapa nasihat untuk Prancis. "Jika mereka begitu mencintai orang Armenia, maka mereka harus memberikan Marseilles kepada orang Armenia. Pun jika mereka sangat mencintai mereka, mereka harus memberikan Marseilles kepada orang-orang Armenia," katanya. 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement