IHRAM.CO.ID,YERUSALEM -- Lusinan pemukim Yahudi ekstremis menyerbu halaman Masjid suci Al-Aqsa, Senin (7/12) pagi. Mereka melakukan ritual Talmud di bawah perlindungan polisi yang ketat.
Sumber-sumber di Yerusalem melaporkan 86 pemukim, termasuk 40 siswa dari lembaga keagamaan ekstremis, menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa pada pagi hari. Para pemukim berkumpul di Gerbang al-Rahma dan area timur Masjid Al-Aqsa, di mana mereka melakukan ritual Talmud yang provokatif.
Dilansir di AhlulBayt News Agency (ABNA), Selasa (8/12), polisi Israel menutup Gerbang Maghareba setelah serangan pagi berakhir. Sementara itu, mereka terus mengevakuasi wilayah timur dan aula sholat Gerbang al-Rahma.
Serangan yang dilakukan oleh para pemukim merupakan bagian dari tur berkala yang bertujuan mengubah fetakompli di Kota Suci dan Masjid Al-Aqsa. Selama serangan malam hari, polisi Israel memberi waktu tambahan bagi pemukim selama setengah jam, antara 12:30 dan 2:00, bukan 1:30.
Kepala Otoritas Tertinggi Islam di Al-Quds (Yerusalem) dan Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ikrimah Sabri, memperingatkan akan keseriusan permintaan yang baru-baru ini disampaikan kelompok ekstremis Yahudi. Mereka meminta membangun sekolah Talmud di alun-alun timur Al-Aqsa.
Tujuan pembangunan ini agar mereka mendapatkan pijakan di dalam Masjid Al-Aqsa setelah mereka gagal mengontrol dan mengubah Gerbang al-Rahma menjadi sinagoga. Sheikh Sabri juga memperingatkan pendudukan Israel sedang mencoba untuk mengambil kekuatan wakaf di Al-Aqsa dan secara bertahap mengambil kendali atas Kota Suci.
Dia menunjukkan kebijakan pembagian ruang dan temporal yang coba diterapkan oleh pendudukan dimulai beberapa dekade yang lalu. Meski demikian, orang-orang Yerusalem dan Palestina pada tahun 1948 Pendudukan Palestina menanggapi skema itu dan mencegah penerapan hegemoni pendudukan di Al-Quds.
Sumber: https://en.abna24.com/news//dozens-of-extremist-jewish-settlers-defile-al-aqsa-mosque_1093459.html