Selasa 15 Dec 2020 22:03 WIB

Festival Diskon Diharapkan Mampu Perbaiki Kinerja UMKM

FDN dibuat untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli.

Festival Diskon Diharapkan Mampu Perbaiki Kinerja UMKM (ilustrasi).
Foto: Muhammad Adimaja/Antara
Festival Diskon Diharapkan Mampu Perbaiki Kinerja UMKM (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Penyelenggaraan Festival Diskon Nasional (FDN) pada 16 hingga 31 Desember 2020 diharapkan mampu memperbaiki kinerja usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi.

"FDN dibuat untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli, baik secara digital maupun fisik agar tercipta transaksi, sehingga akhirnya ada perputaran bisnis UMKM sampai dengan akhir tahun 2020," ujar Anggota Tim Pengarah Penyelenggaraan FDNAquarius Rudianto di Jakarta, Selasa (15/12).

Ia mengharapkan, dengan meningkatnya perputaran bisnis,UMKM dapat menutup akhir tahun 2020 dengan membukukan kinerja keuangandengan hasil positif.

Di sisi lain, tambah dia, penyelenggaraan FDN ikut memberikan pengalaman bagi UMKM dalam rangka meningkatkan kemampuandi tengah perkembangan teknologi.

 

"Jadi pelaku UMKM diharapkan dapat lebih adaptif terhadap perubahan pasar di depan," kata Aquarius Rudianto yang juga Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri.

Kegiatan FDNakan mengusung tema "Beli Satu Tumbuh Seribu", yangmelibatkan empat Bank Himbara, 24 BUMN dan afiliasi, 65 mitra e-commerce, 5.000 merchant konvensional, 211.000merchant UMKM, dan lima uang elektronik.

Penyelenggaraan event dapat dilakukan secara online maupun offline, dimana informasi produk dan diskon yang ditawarkan, serta informasi mengenai UMKM, merchant lokal atau BUMN yang berpartisipasi dapat diakses pada www.festivaldiskonnasional.com.

"Kita harapkan ada kunjungan dua juta pengunjung dalam website itu, dan diharapkan muncul transaksi yang bisa mendorong kegiatan ekonomi yang terlibat di dalamnya," kata Aquarius.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto S Ginting mengharapkan FDN dapat mendongkrak animo masyarakat berbelanja produk lokal.

"UMKM menjadi sektor paling terdampak pandemi Covid-19 yang telah mendera ekonomi Indonesia dalam sembilan bulan terakhir. Padahal, sektor ini menjadi salah satu penggerak utama perekonomian dengan jumlah pelaku tercatat melebihi angka 60 juta," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement