Sabtu 19 Dec 2020 05:00 WIB

Perbanyak Berdoa Saat Ibadah Haji

Inti ibadah adalah doa.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Perbanyak Berdoa Saat Ibadah Haji. Ilustrasi Doa
Foto: Foto : MgRol_92
Perbanyak Berdoa Saat Ibadah Haji. Ilustrasi Doa

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Doa memiliki derajat yang tinggi. Imam Ibnu Hajar mengatakan doa merupakan bentuk ekspresi yang memperlihatkan kerendahan dan pengakuan ketergantungan kepada Allah SWT.

"Oleh karena itu menurut Rasulullah SAW inti ibadah tiada lain adalah doa," kata Ibnu Hajar seperti dikutip dalam kitab Kaifa Tastafidumi min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim Ahwal an-Nabi fi al-Hajj karangan Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussttar.

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda. "Doa adalah ibadah," (HR Tirmidzi). Maksudnya sendi utama ibadah adalah doa yang menunjukkan tunduknya hamba kepada Allah dan mengabaikan selainnya. Sabdanya dalam hadits lain. 

"Sesungguhnya di hadapan Allah tidak ada sesuatu yang lebih mulia daripada doa," (HR Ibnu Hibban).

Dalam ibadah haji, doa mendapatkan tempat yang istimewa dalam amalan Nabi. Dia berdoa memohon kepada Allah ketika tawaf (HR Abu Daud).

Abu Talhah mengatakan, ketika berada di bukit Shafa dan Marwah Rasul berdoa. Bahkan beliau memanjangkan doa pada hari Arafah. Beliau juga berdoa ketika berada di atas untanya dengan mengangkat kedua tangan hingga pada bagian dada seperti seorang fakir menengadah tangan guna meminta-minta

"Ini Nabi lakukan semenjak habis zhuhur hingga matahari terbenam." katanya.

Demikian pula di Muzdalifah sebagai al-Masy'ar al-Haram, Nabi juga memperpanjang munajat sesudah sholat fajar di awal waktu hingga menjelang matahari terbit. (HR Muslim).

Di hari-hari tasyriq sudah melempar dua jumrah yang pertama, Nabi menghadap kiblat dan berdiri lama seraya berdoa sambil mengangkat kedua tangannya (HR. Bukhari). Ibnu Qayyim mengatakan lama Nabi berdoa kira-kira selama membaca surah Al-Baqarah.

Begitulah beberapa riwayat seputar doa Nabi. Nabi tidak pernah lepas dari kedua wirid dan dzikir semenjak berangkat haji dari Madinah hingga pulang kembali. Nabi senantiasa membasahi lisan dengan dzikir kepada Allah dan banyak memuji-Nya.

"Baik berupa talbiyah, takdir, tahlil tasbih ataupun tahmid, baik berjalan kaki atau pun berada di atas kendaraan dan dalam kondisi apapun. Sebagaimana tampak jelas bagi siapa yang mencermati bagaimana Nabi haji," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement