Selasa 05 Jan 2021 17:28 WIB

China Minta AS Bersikap Rasional Terkait Asal Covid-19

China menolak tuduhan virus Covid-19 berasal dari laboratorium negaranya.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
China Minta AS Bersikap Rasional Terkait Asal Covid-19. Orang-orang bermain kartu di taman tepi sungai di sebelah Sungai Yangtze, di Wuhan, Cina, 31 Desember 2020 (dikeluarkan 01 Januari 2021). Kehidupan di Wuhan, kota di China berpenduduk lebih dari 11 juta, yang hampir setahun lalu menjadi episentrum wabah virus corona, kembali normal.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
China Minta AS Bersikap Rasional Terkait Asal Covid-19. Orang-orang bermain kartu di taman tepi sungai di sebelah Sungai Yangtze, di Wuhan, Cina, 31 Desember 2020 (dikeluarkan 01 Januari 2021). Kehidupan di Wuhan, kota di China berpenduduk lebih dari 11 juta, yang hampir setahun lalu menjadi episentrum wabah virus corona, kembali normal.

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk bersikap rasional terkait asal usul infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). 

Dalam sebuah pernyataan melalui Kementerian Luar Negeri China, negara itu mendesak AS melindungi kehidupan dan kesehatan rakyat mereka dengan upaya serta kerjasama internasional. Hal ini menjadi tanggapan atas comentar Wakil Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Matthew Pottinger yang menuduh virus corona jenis baru berasal dari kebocoran di sebuah laboratorium di Negeri Tirai Bambu. 

Baca Juga

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, hampir semua ilmuwan dan ahli pengendalian penyakit di seluruh dunia, termasuk di AS secara terbuka menolak tuduhan virus corona jenis baru berasal dari Wuhan. Ia mendesak Pemerintah AS mengklarifikasi komentar Pottinger, sekaligus menekankan apakah ada bukti yang dapat dipercaya dalam mendukung pernyataan itu. 

"Karena beberapa pejabat senior AS sangat mementingkan asal virus, mengapa AS tidak mengundang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengirim ahli dalam melakukan penyelidikan lapangan?" ujar Hua, dilansir China.org, Selasa (5/1). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement