Kamis 07 Jan 2021 07:33 WIB

Jubir Wapres: Biaya Haji Jangan Banyak Subsidi

Wapres minta Menag hitung secara proporsional besaran subsidi biaya haji

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Juru Bicara Wakil Presiden Ma
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Juru Bicara Wakil Presiden Ma

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi mengatakan Wapres Ma'ruf telah meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghitung secara proporsional besaran subsidi biaya haji. Hal ini lantaran subsidi biaya haji saat ini masih terlalu besar.

"Solusinya jadi subsidi (biaya haji) itu diperkecil diperkecil secara berharap," ujar Masduki saat dihubungi pada Rabu (6/1).

Masduki mengungkap, subsidi biaya haji memang disinggung dalam pertemuan Wapres dengan Menag.

"Biaya haji ke depan itu harus dihitung betul jangan banyak subsidi," ujar Masduki.

 

Wapres, kata Masduki, menilai skema yang berlaku sekarang yakni pembiayaan haji masih menggunakan skema subsidi yang diambil dari hasil pengelolaan dana haji milik jamaah yang belum berangkat, akan memberatkan. Sebab, jika besaran subsidi biaya haji terlalu besar justru akan mengambil modal dan dana haji yang sudah ada.

"Ini akan menganggu terhadap dana haji tahun tahun akan datang karena subsidi terlalu besar, (misal) bayar 35 juta, tetapi ongkos haji pada dasarnya 70an juta, jadi ini nggak benar," ungkapnya.

Karena itu, Wapres pun berharap di masa mendatang subsidi biaya haji bisa dikurangi secara bertahap. Ia mengatakan, negara tetap akan memberi subsidi biaya haji, namun tidak terlalu besar.

Sebab, subsidi haji yang terlalu besar akan menggangu skema pengelolaan dana haji yang diolah oleh Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH).

"Jadi jangan sampai istilahnya skema ponzi, mau berangkat tapi si mencari dulu dari uang yang lain, nah kalau ada yang berangkat dicari lagi ke belakang sampai akhirnya yang belakang itu ada ribuan orang jadi korban. Nah di sini kalau dalam konteks negara ya APBN ini yang akhirnya nalangin," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement