Selasa 19 Jan 2021 16:03 WIB

Arab Saudi Setujui Dua Vaksin Covid-19 Baru

Saudi setujui penggunaan vaksin AstraZeneca dan Moderna

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Paket vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan bioteknologi AS Moderna
Foto: EPA/SZILARD KOSZTICSAK
Paket vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan bioteknologi AS Moderna

IHRAM.CO.ID, JEDDAH--Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah menyetujui dua vaksin tambahan Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Moderna. Dua vaksin tersebut akan digunakan di Kerajaan setelah sebelumnya vaksin Vaksin Pfizer / BioNTech sudah digunakan.

Direktur jenderal urusan kesehatan di Provinsi Timur, Ibrahim Al-Oraifi mengatakan ada persaingan global untuk mendapatkan pasokan vaksin, dan permintaan vaksin Pfizer sangat tinggi. Namun dia menambahkan bahwa otoritas Saudi telah mendapatkan jumlah yang baik dan upaya vaksinasi sedang ditingkatkan.

“Ada peningkatan jumlah pekerja di pusat vaksin di Kerajaan karena mereka mendapatkan pengalaman yang baik, di mana alur kerja menjadi lebih cepat dan lebih besar dengan perluasan ruang penerimaan untuk penerima vaksin,” katanya dilansir Arab News, Selasa (19/1).

Al-Oraifi menyebut pusat vaksinasi di Al-Ahsa sudah siap dibuka dan hanya tinggal menunggu penyerahan vaksin.  "Kami akan mulai dalam satu atau dua minggu. Sementara itu, pekerjaan sedang dilakukan untuk melengkapi pusat Hafar Al-Batin, yang diharapkan mulai beroperasi bulan depan,"ujarnya.

Dia mengatakan bahwa ada sekitar 400.000 orang di Provinsi Timur telah mendaftar melalui aplikasi layanan kesehatan Sehhaty untuk menerima vaksinasi, dan sekitar 60.000 orang telah diinokulasi.  Secara nasional, lebih dari 2 juta orang mendaftar vaksin pada bulan pertama setelah proses pendaftaran diluncurkan.

Menurut statistik selama sebulan terakhir, Kementerian Kesehatan menerima 100.000 dosis vaksin Pfizer / BioNTech seminggu.  Ini bertujuan untuk mencapai setidaknya 80 persen kekebalan di antara populasi melalui vaksinasi.

Otoritas Saudi mencatat enam kematian tambahan terkait dengan Covid-19, sehingga jumlah kematian di negara itu menjadi 6.329.  170 kasus infeksi lebih lanjut telah dikonfirmasi, yang berarti 365.099 orang di Kerajaan telah tertular penyakit tersebut.  Dari jumlah tersebut, 1.922 tetap aktif dan 317 pasien dalam kondisi kritis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement